JAKARTA, DISWAY.ID-Umat islam menyebut bulan Dzulhijjah juga sebagai bulan haji. Dinamakan bulan Dzulhijjah, karena orang arab, sejak zaman jahiliyah, melakukan ibadah haji di bulan ini.
Dalam bahasa arab Dzul artinya Pemilik dan Al Hijjah artinya haji. Orang melakukan ibadah haji sebagai bentuk pelestarian terhadap ajaran Nabi Ibrahim shallallahu ‘alaihi wa sallam. (Tahdzibul Asma’, 4/156)
Ada beberapa hari khusus di bulan Dzulhijjah sebelum memasuki hari raya Idul Adha. Mengutip Muslimah, berikut ini adalah 3 hari yang memiliki nama khusus diantaranya adalah:
BACA JUGA:Keutamaan 10 Hari Awal Dzulhijjah Menurut Alquran dan Hadist
1. Hari tarwiyah : tanggal 8 Dzulhijjah. Disebut hari tarwiyah, dari kata irtawa – yartawi yang artinya banyak minum.
Karena pada hari ini, masyarakat banyak minum dan membawa air untuk perbekalan hari setelahnya. Ada juga yang mengatakan, tarwiyah dari kata ar-rawiyah yang artinya berfikir atau merenung.
Disebut tarwiyah, karena pada tanggal 8 Dzulhijjah, Nabi Ibrahim ‘alaihis salam berfikir dan merenungkan isi mimpinya. (Al Qamus Al Muhit, kata: ra-wi-ya)
2. Hari arafah : tanggal 9 Dzulhijjah. Disebut hari ‘arafah, karena pada tanggal ini, jamaah haji melakukan wukuf di ‘arafah. (Al Mu’jam Al Wasith, kata: ‘arafah).
Dengan demikian, hadis yang menyebutkan anjuran berpuasa ‘arafah adalah puasa di tanggal 9 Dzulhijjah.
BACA JUGA:Iduladha 2022 di Arab Saudi Jatuh Pada 9 Juli
3. Hari An Nahr : tanggal 10 Dzulhijjah. Kata An Nahr secara bahasa artinya menyembelih binatang di bagian pangkal lehernya (tempat kalung).
Ini merupakan cara yang digunakan dalam menyembelih onta. Karena onta terlalu sulit untuk disembelih di bagian ujung leher.
Disebut hari Nahr, karena pada hari ini banyak orang yang menyembelih onta qurban. (Al-Qamus Al Muhit, kata: An Nahr)