JAKARTA, DISWAY.ID - Ulama Surakarta, Habib Novel bin Muhammad Alaydrus meminta umat Muslim jangan bingung soal perbedaan Idul Adha 1443 H.
Pasalnya menurut Habib Novel semua penetapan sudah memiliki ketentuaanya masing-masing.
Habib Novel juga menekankan bebas jika umat Muslim mengikuti Idul Adha sesuai penetapan Arab Saudi atau Indonesia.
Namun Habib Novel menegaskan secara pribadi ia lebih memilih mengikuti pemerintah Indonesia, karena mamang ia tinggal di Indonesia bukan di Arab Saudi.
BACA JUGA:Jawaban Tegas Habib Novel Alaydrus Sikapi Perbedaan Idul Adha Indonesia: Saya Gak Maksa Orang
Putra pertama dari pasangan Muhammad Alaydrus buat analogi terkait pemilihan tanggal Idul Adha.
"Gausah repot-repot, saya orang Solo pergi ke Jakarta saat bulan suci Ramadhan, terpaut kurang lebih adzan itu antara Solo dan Jakarta itu 15 menit," ujarnya.
"Di Solo jam setengah 6 (masuk) maghrib, di Jakarta jam 6 kurang seperempat (masuk) maghrib," sambungnya.
BACA JUGA:Buya Yahya Memperjelas Cara Patungan Kurban Idul Adha yang Tidak Sah, Bagaimana Ciri-cirinya?
Lantas ia juga mengambil contoh, di Solo jam 4 azan subuh, dan di Jakarta jam 4 seperempat baru azan subuh.
"Misal saya orang Solo dan pergi ke Jakarta, jam 4 berarti saya sudah tidak boleh makan, betul? terus saya marah ke orang Jakarta 'hi wes jam 4 iki'" ujarnya.
"Orang Jakarta jawab 'durung azan' (belum azan)," sambungnya.
BACA JUGA:Pernyataan Tegas Ustaz Adi Hidayat Soal Perbedaan Idul Adha Indonesia dan Arab: Maka yang Diikuti...
"Neng Solo uwes (Di Solo Udah)," Sahut lagi.
Dengan begitu, Habib Novel menegaskan agar hentikan perdebatan terkait perbedaan penetapan Idul Adha karena pandangan yang berbeda akan menimbulkan keributan.