Dengan tegas, Ustaz Syafiq Riza Basalamah mengatakan bahwa masyarakat Indonesia akan puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah, atau pada 9 Juli 2022 mendatang.
"Insya Allah gak ada masalah, mereka mau wukuf atau ga wukuf, kita puasa tanggal 9 (Dzulhijjah) tersebut," ujar Syafiq.
"Yang jadi masalah memang kalau ternyata di sini tanggal 9, di sana tanggal 8," tegas Ustaz Syafiq.
BACA JUGA:Viral Ustaz Adi Hidayat Bongkar Sejarah Nama Asli Kapitan Pattimura: Namanya Ahmad Lusi!
Menurutnya, setiap negeri memiliki rukyatnya sendiri, yakni metode penentuan bulan Hijriah pada momentum tertentu, seperti bulan Ramadhan dan bulan Haji.
"Artinya ketika tanggal 9 di Arafah, kita lebaran dan ini ga mungkin kta puasa, terus gimana? Ya gak ada masalah karena memang semua negeri itu punya rukyat sendiri," sambungnya.
Katanya, setiap negara memiliki hilal tersendiri. Ketika menentukan tanggal Hijriah, pemerintah perlu melihat Hilal untuk memastikannya.
"Sama saja, dari sisi melihat hilal, apakah setiap negeri itu punya hilal sendiri sehingga mereka menentukan tanggal itu sesuai yang mereka lihat. Mereka lihat, ya mereka puasa gitu. Apa kita harus ikut Saudi?" ujarnya.
BACA JUGA:Idul Adha di Indonesia Pakai Metode Apa? Ustaz Adi Hidayat: Ini Kuncinya Ada di Sini
Menurut Ustaz Syafiq Riza Basalamah, pendapat yang paling kuat terkait pelaksanaan puasa Arafah, harus sesuai dengan matlah dengan penentuan tanggal setelah Hilal terlihat.
"Jadi pendapat yang lebih kuat setiap negeri itu punya matlah munculnya hilal sendiri-sendiri sehingga puasanya ikut negeri kita, gak ikut negeri lain," tambah Ustaz Syafiq Basalamh.
Ustaz Syafiq memang tak menampik, sebagian ulama mempersoalkan puasa Arafah, ada berpendapat bahwa puasa Arafah bertepatan jemaah Haji sedang wukuf.
"Kalau secara wukuf sejatinya dahulu sebelum adanya handphone, orang tahu (kapan) wukuf di Arafah? Gak ada yang tahu," ujarnya.
"Kalau orang Mekkah kirim surat ke Indonesia berapa hari dulu (buat) ngasih tahu kita kapan 1 Dzulhijjah," sambung Riza Basalamah.
Lanjutnya, keterbatasan jarak ini yang menjadi jawaban kuat untuk berpatokan pada hilal bukan mengikuti wukufnya.