JAKARTA, DISWAY.ID-- Perbedaan Hari Raya Idul Adha di Indonesia membuat polemik baru di awal Juli 2022 ini. Tapi jemaah Masjid di Makassar ini cukup tenang menyikapinya.
Mengutip laman resmi Muhammadiyah, Rabu 6 Juli 2022, salah satu ormas terbesar di Indonesia ini telah memastikan Hari Raya Idul Adha jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2022.
Penetapan Muhammadiyah itu tak sejalan dengan Kementerian Agama yang telah menetapkan bahwa Hari Raya Idul Adha jatuh pada Ahad, 10 Juli 2022.
BACA JUGA:Muhammadiyah Rayakan Idul Adha Bareng Arab Saudi, Ini 25 Titik Masjid Salat Id di Jakarta dan Bekasi
Meski begitu, menurut Muhammadiyah perbedaan Idul Adha di Indonesia ini sudah menjadi sunatullah atau ketetapan Allah SWT.
Sehingga Muhammadiyah meminta agar masyarakat Indonesia agar tak gaduh dan kebingungan.
Seperti diketahui, Muhammdiyah menggunakan metode penanggalan bulan Dzulhijjah pada 30 Juni 2022 lalu dengan Hisab Hakiki Wujudul Hilal.
Sementara Kementerian Agama menggunakan metode yang dinamakan Kriteria Neo MABIMS, dengan tinggi hilal minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat.
BACA JUGA:Penembakan Massal Terjadi saat Parade Hari Kemerdekaan AS, 6 Orang Tewas, Pelaku Sudah Ditangkap!
“Jadi dengan penjelasan ini, antara kedua negara suatu saat bisa jadi bersamaan dalam mengawali bulan, bisa jadi beda seperti sekarang ini,” ungkap Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) KH Sirril Wafa.
Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menuturkan agar semua umat Islam bisa menyikapinya dengan biasa saja.
Katanya, sebagai warga negara yang majemuk, umat Islam Indonesia harus memiliki berbagai cara dalam menyikapi perbedaan Idul Adha tahun ini.
Seperti yang dilakukan oleh Takmir Masjid Masjid Darul Muttaqin, Minasa Upa, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Menyikapi perbedaan Hari Raya Iduladha 1443 H, Masjid Darul Muttaqin mengakomodir jamaah yang pelaksanaan Salat Iduladha dua kali, yaitu pada 9 dan 10 Juli.