BENGKULU, DISWAY.ID-Arisan Bunga, arisan ini belakangan ramai di kalangan Tenaga Kerja Wanita (TKW) dan dan juga beberapa Kota di Indonesia.
Arisan Bunga adalah modus penipuan yang dilakukan sepasang suami istri AG (24) dan BO (27). Mereka menjaring sejumlah wanita, utamanya TKW yang bekerja di luar negeri.
Belakangan, anggota Arisan Bunga sudah berjumlah ratusan orang yang mengadukan nasibnya tertipu arisan hingga miliaran. Mereka membuat laporan ke polisi. Ada yang dari Kota Bengkulu, Rejang Lebong, Seluma, Benteng, Jambi, Palembang, Empat Lawang, Jakarta, Kupang, Lombok, Padang, Hongkong dan Malaysia.
Salah seorang korban Arisan Bunga, TKW Malaysia berinisial Yu (23). Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kepahiang ini mengaku mengalami kerugian hingga Rp 237 juta. Yu sendiri sudah ikut Arisan Bunga ini dari tahun 2020. Yu mengatakan mulai ikut arisan ini setelah diajak sepupunya yang ada di Curup, Bengkulu.
“Saya ikut dari 2020. Total kerugian Rp 237 juta. Saya tahu arisan ini dari sepupu saya orang Curup dan teman BO (owwer Arisan Bunga, red) juga,” ungkap Yu. Ia mengikuti cukup banyak nomor dalam arisan ini. Itu dilakukanya karena modal percaya. Selama dua tahun bekerja di Malaysia Yu selalu memutar gajinya untuk dinvestasikan di Arisan Bunga. “Untuk narik saya tidak pernah ambil penuh sejak 2020,” terang Yu.
BACA JUGA:Arisan Bodong Makan Korban, Bu Diduga Keruk Rp 5 Miliar dari Ratusan Warga Rejang Lebong
Namun Yu mulai curiga dengan Arisan Bunga ini setelah Bunga sering memposting tentang informasi arisan dengan sistem overslot. “Saya curiga sejak tanggal 29 Juni lalu, karena Bunga ganti foto profil WA nya. Dan dia sering membuat snap WA tentang Arisan sistem over slot dan tidak masuk akal, bayar Rp 2 juta bisa dapat Rp 20 juta,” ungkap Yu.
Meski curiga, namun Yu tergiur juga dengan tawaran itu dan sempat mengikuti sistem overslot. “Saya juga sempat ambil overslot yang dapat Rp 5 juta dengan bayar Rp 2 juta saya ambil 3 nomor dengan total Rp 6 juta, Saya dijanjikan narik pada tanggal 5 Juli,” terang Yu.
Namun Yu kaget setelah tahu rupanya itu akal muslihat BO utnuk mengeruk keuntungan dan selanjutnya kabur. “Saya tahu BO telah kabur setelah dapat informasi dari sepupu saya. Dia bilang rumah BO sudah ramai dengan orang yang ikut arisan,” kata Yu.
Sementara itu, korban lainnya yang tinggal di luar negeri yakni di Hongkong berinisial BI (27) yang merupakan TKW asal Surabaya. Bi mengalami kerugian hingga Rp 57 juta. Bi ikut arisan dari tahun 2020 dan Bi mengikuti seluruh sistem arisan baik over slot dan flat.
“Sudah ikut arisan Bunga dari 2020. Total kerugian saya Rp 57 juta. Saya ikut sistem over slot dan flat. Tahu arisan ini dari teman saya yang ada di sini kebetulan dia orang Bengkulu juga,” ungkap Bi.
Bi mengatakan arisan BO ini awalnya tidak ada masalah dan pernah melakukan penarikan hingga 5 kali. “Sebelumnya arisan ini tidak ada masalah, pembayaran juga tepat waktu. Sudah pernah 5 kali narik dengan nominal berbeda. Paling besar pernah narik Rp 15 juta,” terang Bi.
Untuk memperbanyak keutungan, Bi ikut 13 nomor di sistem overslot dan flat. Hingga saat ini Bi tidak bisa menghubungi BO. “Saya ikut 13 nomor di over slot dan flat. Sudah saya coba hubungi berkali-kali juga tidak ada respon,” terang Bi.
Begitupun korban lainnya di Taiwan, berinisial Yo (27) TKW asal Klaten Jawa Tengah. Yo alami kerugian Rp 7,5 juta. Yo tidak sendiri, karena ia mengajak dua kakaknya untuk ikut arisan ini dan ikut menjadi korban. “Awal ikut Arisan Bunga tahun 2021 Agustus. Saya ikut arisan sistem flat. Saya ikut di nomor terakhir nomor 11. Saya setiap bulan harus transfer uang sebesar Rp 1,5 juta,” terang Yo.
Dua kakak Yo yang ia ajak, mengikuti Arisan Bunga sistem flat dan over slot. “Tapi saya ajak dua kakak saya yang ada di Taiwan dan di Indonesia untuk ikut arisan ini, satu arisan dengan pembayaran per bulan Rp 1 juta baru transfer dua kali dan kakak saya satu lagi ikut sistem over slot dan sudah transfer Rp 3 juta,” terang Yo.