Video penggerudukan polisi ini mendadak viral usai diunggah oleh akun Instagram @andreli_48 yang diunggah pada 7 Juli 2022.
BACA JUGA:UAH Sebut Nama Asli Kapitan Pattimura, Pengamat Politik: Masih Keukeuh Ngeyel Juga?
Terdengar juga salah satu santriwati yang menjelaskan situasi saat polisi mengepung bangunan pesantren.
"Makin banyak-makin banyak yang masuk, posisi beliau ada diteras polisi juga udah masuk mohon doanya. Posisi beliau ada diteras, kiri kanan udah ada polisi ya Allah," ucap salah satu santriwati.
Di sisi lain, kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) kabarnya telah amankan 60 orang kala geruduk pesantren anak kyai Jombang, Shiddiqiyyah Ploso atas perbuatan asusila.
BACA JUGA:Pelaku Penembakan Shinzo Abe Diduga Mantan Pasukan Bela Diri Jepang, Tembakannya Sempat Meleset
Pihaknya mengungkapkan polisi sengaja melakukan penyisiran di area pesantren seluas lima hektare tersebut guna mencari MSA, tersangka pencabulan santriwati.
Kabarnya Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi (42) gagal dijemput setelah mendapat perlawanan massa di Pondok Pesantren Shiddiyyah, Ploso, Jombang.
Saat bertemu dengan pimpinan Ponpes di Jombang Kiai Muhammad Mukhtar, Kapolres Jombang AKBP M Nurmidayat mendapat nasehat yang kedua kalinya.
BACA JUGA:Polda Metro Jaya Jamin Keamanan Tempat Salat Id Hingga Lokasi Pemotongan Kurban
Kiai yang akrab disapa Kiai Tar itu meminta agar kepolisian tidak melakukan penangkapan terhadap anaknya, Mas Bechi.
“Ada warga saya yang taat kepada saya dan ada yang tidak taat kepada ajaran shiddiqiyah, ini ada jalannya dari luar.
"Selama ini yang tau itu saya dan saya tidak meminta masalah ini demi keselamatan bersama,” kata Kiai Tar di tengah massa.
”Alhamdulillah, Mbah Yai sampun matur ngoten kulo laporke ke pimpinan bahwa Mbah Yai akan nganter Mas Bechi ke Polda hari ini (Alhamdulliah, Mbah Yai sudah bilang begitu saya sampaikan ke pimpinan baahwa Mbah Yai akan mengantarkan Mas Bechi ke Polda Jatim hari ini),” kata Kapolres Jombang.