BACA JUGA:Semangat Baru Ukraina! Pasokan Senjata Hampir Rp 6 Triliun Termasuk Himars Segera Dikirim Amerika
BACA JUGA:Amerika Serikat Kirim Bantuan Militer Lagi ke Ukraina Sebesar Rp 6 Triliun, Perang Makin Sengit
Untuk menegakkan kembali anggota pria yang cacat itu, dokter memotong penis dan memperbaiki uretra yang retak dan jaringan penis dengan jahitan yang dapat larut, menurut penelitian tersebut.
Mereka kemudian mengeringkan hematoma dan kemudian menguji fungsi penisnya dengan “ereksi buatan.”
Untungnya, penis pasien lulus ujian ereksi, dan dia tidak mengalami komplikasi seperti kebocoran cairan atau anggota tubuh yang bengkok.
Setelah beristirahat di rumah sakit selama lima hari, pasien dipulangkan dengan kateter uretra yang dipaksa untuk buang air kecil selama 21 hari ke depan.
BACA JUGA:Lagi, 5 Santriwati Jadi Korban Pencabulan Pimpinan Ponpes, Sekali Berhubungan Dikasih Rp 500 Ribu
BACA JUGA:Pemuda Rusia Tolak Masuk Militer, Nekat Kabur ke Negara Lain Hindari Sanksi Penangkapan
Pada janji tindak lanjut empat bulan kemudian, pria itu mengatakan dia senang dengan hasilnya dan bisa berejakulasi dan "berinteraksi secara seksual dengan istrinya tanpa mengalami ketidaknyamanan," menurut penelitian.
Meski foto dari pemeriksaan mengungkapkan bahwa kejantanannya masih sedikit miring.
Dalam kasus serupa dari kehancuran kejantanan Juli lalu, seorang pria Inggris yang lincah secara tidak sengaja membenturkan penisnya memanjang saat menjadi bumerang epik di kamar kerja.