JAKARTA, DISWAY.ID – Akibat eksodus warga Selandia Baru membuat negara tersebut krisis tenaga kerja.
Pemerintah Selandia Baru mengungkapkan bahwa sebanyak 10.674 orang meninggalkan negara itu dalam
Keluarnya warga negara Selandia Baru ini semakin menjadi-jadi setelah pemerintah kembali melonggarkan pemabatasan di perbatasan dampak Covid-19.
Para warga Selandia Baru berbondong-bondong tinggalkan negaranya untuk mencari peluang baru di luar negeri.
BACA JUGA:Bagaimana Status Bharada E Terkait Penembakan Brigadir J? Ini Penjelasan Pihak Kepolisian
Hal ini semakin menambah tekanan terhadap kelangkaan tenaga kerja di negara tersebut.
Dengan banyaknya warga negaranya yang pergi, membuat pemerintahan hanya bisa berharap dari imigran yang datang ke Selandia Baru dalam jumlah yang lebih besar pada tahun 2023.
Keluarnya warga negara tersebut terjadi saat Selandia Baru mencoba untuk mengisi pekerjaan dengan jumlah pekerja asing yang masih sangat rendah dan ekonomi yang mendekati lapangan kerja maksimal.
BACA JUGA:Poliandri Berujung Ditangkap Polisi, Istri Nekat Nikah Lagi, Suami Sah Lakukan Ini
BACA JUGA:Target Rp 6,6 Miliar, PMI Jakbar Buka Kegiatan Bulan Dana dari Juli - September
Saat Selandia Baru kekurangan tenaga kerja, pihak Autralia malahan meminta bantuan tenaga medis kepada Selandia Baru.
Salah satu warga Selandia baru mengungkapkan bahwa waktu yang ditunggu untuk pindah ke Gold Coast Australia setelah lock down yang berkepanjangan.
“Saat ini kami akan melakukan perjalanan ke Queensland untuk memulai susuatu yang baru,” kata Beale.
BACA JUGA:Keshi Bakal Gelar Konser di Jakarta, Catat Tanggal, Harga Tiket dan Tempat Pembeliannya