Beri Penghormatan Terakhir untuk mantan PM Jepang Shinzo Abe, Ribuan Warga Jepang Padati Trotoar Jalanan

Rabu 13-07-2022,10:58 WIB
Reporter : Risto Risanto
Editor : Risto Risanto

JEPANG, DISWAY.ID - Ribuan orang di Jepang memadati trotoar jalanan untuk memberikan penghormatan terakhir kepada mantan perdana menteri Jepang Shinzo Abe.

Diketahui, Shinzo Abe telah tewas dibunuh saat memberikan pidato di sebuah acara kampanye di luar stasiun kereta api di kota Nara pada Jumat, 8 Juli 2022.

Terlihat ketika mobil jenazah yang membawa Abe datang, disertai dengan kehadiran polisi yang ketat, menyusuri jalan-jalan setelah meninggalkan sebuah kuil di pusat kota Tokyo, pelayat berbaris di trotoar.

BACA JUGA:Jelang KTT G20 di Bali, Ini Loh Hotel Pilihannya Sri Mulyani, Sebagus Apa?

BACA JUGA:Catat! Aturan Kerja PNS Makin Ketat, 10 Hari Bolos Kerja Pecat

Ribuan warga Jepang menyampaikan rasa terima kasih mereka kepada Abe atas pekerjaan yang telah dia lakukan untuk negara.

Banyak yang menundukkan kepala dan menyatukan tangan sebagai tanda penghormatan kepada orang mati.

Dikutip dari Reuters, Janda Shinzo Abe dan Akie terlihat ada di kursi depan saat mobil jenazah lewat.

Kemudian Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida terlihat menggenggam tangannya sambil memegang satu set rosario Buddha.

BACA JUGA:Pria asal Bekasi Ngaku Dewa Matahari di Lebak, Hina Nabi Muhammad dan Larang Orang Lain Salat

BACA JUGA:Harga Emas Pegadaian 13 Juli 2022, Mayoritas Turun, UBS Dipatok Rp 941.000 per Gram

Para pemimpin oposisi, seperti Kenta Izumi, pemimpin oposisi utama Partai Demokrat Konstitusional Jepang, juga ikut berdoa.

Anggota oposisi terbiasa menentang Abe secara politik, tetapi mengecam penembakan itu.

Orang-orang Jepang juga berbondong-bondong datang untuk memberikan penghormatan kepada Abe di luar markas Partai Demokrat Liberal. Banyak juga yang meletakkan bunga di tempat Abe jatuh.

Pembunuh itu dilaporkan adalah seorang pengangguran berusia 41 tahun bernama Tetsuya Yamagami, yang menyimpan dendam terhadap Abe karena dia percaya yang terakhir terkait dengan Gereja Unifikasi, yang telah membuat ibunya bangkrut setelah dia memberikan "sumbangan besar".

Kategori :