Bakteri Pemakan Daging Ancam Warga Jepang, Apa Penyebab Keganasan Staphilococcus Aureus?

Bakteri Pemakan Daging Ancam Warga Jepang, Apa Penyebab Keganasan Staphilococcus Aureus?

Peningkatan kasus bakteri pemakan daging ancam warga Jepang, di mana bakteri Staphilococcus aureus ini juga menghasilkan toksin yang membuatnya menjadi berbahaya, di antaranya TSST-1 dan Enterotoxin A, B, C, D, E, H.-freepik-

JAKARTA, DISWAY.ID - Jepang tengah dilanda penyakit akibat bakteri pemakan daging bernama Streptococcus Grup A yang menyebabkan Streptococcal Toxic Shock Syndrome (STSS).

Peningkatan kasus bakteri pemakan daging ancam warga Jepang, di mana kasus yang terjadi telah melampaui jumlah kasus di sepanjang tahun 2023, yakni sebanyak 977 kasus dari Januari-Maret dibanding sebelumnya 941 kasus.

Diketahui, kematian akibat penyakit ini cukup tinggi dan pada 2023 terdapat sebanyak 97 kematian akibat STSS.

Sedangkan pada tahun 2024 ini, tercatat 77 kematian akibat bakteri ini.

BACA JUGA:Dugaan Pemain Titipan di Timnas U-16 Dibongkar Bung Towel, Singgung Putra dari Exco PSSI

BACA JUGA:Dishub Siapkan 17 Titik Kantong Parkir di Kawasan Monas dan GBK saat Jakarta Internasional Maraton 2024

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan penyakit tropik-infeksi Prof. Dr. dr. Erni Juwita Nelwan, PhD, Sp.PD-KPTI menjelaskan, bakteri ini sebenarnya merupakan kuman yang berkolonisasi di tubuh manusia.

"Bakteri ini sudah ada di tubuh setiap manusia, namanya Staphilococcus Aureus," terangnya ketika dihubungi pada Selasa, 18 Juni 2024.

Sebagai bakteri yang sudah ada di tubuh manusia, Staphilococcus aureus juga bermanfaat sebagai flora komensal, bagian dari kuman penyeimbang tubuh.

Terdapat jenis Staphilococcus yang resisten terhadap antibiotik, yakni Metisilin Resisten Staphilococcus Aureus (MRSA) dan tidak kebal antibiotik, yakni Metisilin Sensitif Staphilococcus Aureus (MSSA).

BACA JUGA:Sexygoath Ngaku Dapat Intimidasi Kakak Kandung Anji Gegara Bongkar Isu Perselingkuhan Sang Musisi

BACA JUGA:Ngeri! Kecelakaan Mobil Porsche Masuk Kolong Truk Muatan di Tol Dalkot Kuningan, Kondisi Ringsek!

Namun, bakteri Staphilococcus aureus ini juga menghasilkan toksin yang membuatnya menjadi berbahaya, di antaranya TSST-1 dan Enterotoxin A, B, C, D, E, H.

"Juga adanya superantigen yang membuat kuman ini jadi berbahaya," lanjutnya.


Prof. Dr. dr. Erni Juwita Nelwan, PhD, Sp.PD-KPTI menjelaskan, bakteri ini sebenarnya merupakan kuman yang berkolonisasi di tubuh manusia, namun bakteri Staphilococcus aureus ini juga menghasilkan toksin yang membuatnya menjadi berbahaya, di antaranya TSS-dok disway-

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: