12 Perbaikan Pelayanan Haji yang Dievaluasi Menag Yaqut, Salah Satunya Pemeriksaan Kesehatan

Kamis 14-07-2022,18:25 WIB
Reporter : Aulia Nur Arhamni
Editor : Aulia Nur Arhamni

JAKARTA, DISWAY.ID - Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan penyelenggaraan ibadah haji 1443 H/2022 M sudah maksimal walaupun waktu persiapannya sangat minim.

Kepastian kuota haji Indonesia diumumkan pada pertengahan April 2022 dan pemberangkatan jemaah haji Indonesia mulai terjadi pada 4 Juni 2022 dan 

"Dengan dua bulan waktu persiapan, apa yang dilakukan petugas sudah sangat maksimal dalam melayani jemaah haji," jelas Menag Yaqut dalam keterangannya yang dikutip pada Kamis 14 Juli 2022.

Lanjut Menag, para petugas mampu menyiapkan sejumlah peningkatan layanan. Misalnya, katering yang semula hanya dua kali, tahun ini diberikan tiga kali makan.

BACA JUGA:AKBP Brotoseno Diberhentikan Tidak Hormat, Hasil Sidang PK Kode Etik Polri

Hotel di Madinah tetap bisa di kawasan markaziyah dengan kualitas minimal setaraf hotel bintang tiga. 

Demikian juga di Makkah, hotel setaraf bintang tiga. Layanan bus shalawat juga berjalan 24 jam melayani jemaah dari hotel ke Masjidil Haram, pergi pulang.

Kendati demikian, Menag mengaku masih ada ruang untuk melakukan peningkatan layanan. Dia juga mengaku telah mencatat sejumlah perbaikan yang perlu dilakukan di masa yang akan datang.

BACA JUGA:Lisandro Martinez Dipinang Manchester United dengan Mahar Rp 820 M, Masuk Daftar Bek 'Setan Merah'Termahal

Misalnya, perumusan mitigasi setiap potensi persoalan, terutama di Arafah dan Mina, secara lebih detail dan operasional. 

"Tahun ini tidak ada isu listrik di Arafah, tapi ada peristiwa listrik padam di terowongan Mina. Alhamdulillah, tidak ada korban," ujarnya.

Perbaikan lainnya pada aspek pembimbing ibadah. Ke depan, pembimbing ibadah harus menguasai ilmu fikih haji secara mumpuni. "Ini akan kita dorong melalui program sertifikasi pembimbing ibadah haji," ucapnya.

BACA JUGA:Pria Mengaku 'Dewa Matahari' Akhirnya Diruqyah

"Kita juga akan memperbanyak pembimbing ibadah haji perempuan, karena mayoritas jemaah Indonesia adalah perempuan," lanjutnya.

Terkait tenda di Mina, Menag menjelaskan bahwa penentuan lokasinya ditetapkan oleh Lajnatul Ulya Lil Hajj. Lembaga ini diketuai oleh Menteri Dalam Negeri Arab Saudi.

Kategori :