Setelah ditetapkan, lalu dibuatkan peta lokasi, baru diserahkan ke Menetri Haji Arab Saudi untuk dibagikan kepada Syarikah selaku pelaksana masing-masing negara.
Menurut Menag, pihaknya pada 11 Juli 2022 telah menggelar rapat evaluasi dengan delegasi Amirul Hajj, membahas evaluasi penyelenggaraan puncak haji Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Rapat berlangsung di Kantor Daerah Kerja Makkah.
Dilansir dari PMJ NEWS, rapat evaluasi ini merumuskan sejumlah catatan perbaikan, antara lain:
1. Pemeriksaan kesehatan jemaah untuk mendeteksi jemaah risiko tinggi sebelum berangkat;
BACA JUGA:70 Persen Lulusan SMP Tak Lolos PPDB, DPRD Minta Pemerintah Provinsi Tambah Kuota SMA-SMK Negeri
2. Optimalisasi fungsi televisi hotel dan sosial media untuk sosialisasi;
3. Pembinaan penyusunan program KBIH;
4. Penyiapan naskah khutbah wukuf di tenda jemaah;
5. Mengefektifkan koordinasi petugas haji Indonesia dengan petugas maktab;
6. Posko haji khusus di hotel terdekat Masjidil Haram dan Nabawi;
7. Desain baju petugas ditambah identitas negara Indonesia berbahasa Arab;
8. Memperbanyak toilet wanita di Arafah dan Mina;
9. Penguatan manasik haji di Tanah Air;
10. Penyiapan kursi roda dan mobil golf untuk evakuasi jemaah sakit di Mina;