PAKISTAN, DISWAY.ID - Masyarakat Indonesia diminta waspada terkait adanya aplikasi azan dan jadwal salat di handphone yang dapat meretas data pribadi penggunanya.
Imbauan tersebut disampaikan langsung oleh Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Kemenag) M Fuad Nasar.
“Modus kejahatan cyber bisa dilakukan melalui aplikasi dengan konten apa saja, tidak terkecuali konten keagamaan yang dibutuhkan masyarakat. Sehingga perlu kehati-hatian dan kewaspadaan para pengguna,” kata Fuad, dikutip dari laman RRI.co.id pada Jumat 22 April 2022.
Sebelumnya imbauan tersebut juga sudah disampaikan oleh Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
BACA JUGA:Hidup Sebatang Kara dan Tak Punya Uang, Pria Ini Sampai Dijuluki 'Tarzan' karena Hidup di Atas Pohon
Maka dari itu Fuad sendiri meminta agar pihak kepolisian bisa segera meringkus para pelaku yang membuat keresahan tersebut.
Demi menghindari penyalahgunaan, Fuad mengajak masyarakat untuk mengunduh aplikasi yang memang sudah terdaftar di lembaga resmi negara.
“Masyarakat dapat mengunduh aplikasi azan dan jadwal salat yang dikeluarkan Kemenag, ormas Islam, dan penyedia fitur dakwah digital lainnya yang kredibel dan terpercaya,” tuturnya.
Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya sebelumnya juga sudah merilis ada 11 aplikasi azan dan jadwal salat yang dapat meretas data pengguna.
BACA JUGA:Trans Patriot Bekasi Koridor 1 Akhirnya Kembali Beroperasi
BACA JUGA:Skema Ganjil Genap dan Contraflow Tak Berlaku Bagi 11 Kendaraan Ini
Melansir dari RRI, beriktu 11 daftar aplikasi yang mampu mencuri data pribadi pengguna:
1. Speed Camera Radar: Sudah diunduh 10 juta download.
2. Al Moazin Lite: 10 juta download.