Foto-foto lain menunjukkan tempat tidur rumah sakit, termasuk satu dengan pasien, didorong melintasi jalan dan mengevakuasi staf rumah sakit.
BACA JUGA:Plaza Senayan Kebakaran, Api Berawal dari Kedai Minuman
Filipina rentan terhadap bencana alam dan terletak di ‘Cincin Api’ Pasifik yang aktif secara seismik, sekelompok gunung berapi dan garis patahan yang melingkari tepi Gempa bumi sering terjadi serta topan dengan rata-rata 20 setiap tahun dan beberapa tanah longsor yang mematikan.
Eric Singson, seorang anggota kongres di provinsi Ilocos Sur, juga di utara, mengatakan kepada stasiun radio DZMM bahwa gempa terasa kuat di sana dan berlangsung selama 30 detik atau lebih.
"Saya pikir rumah saya akan runtuh," kata Singson.
"Sekarang, kami mencoba menjangkau orang-orang. Saat ini ada gempa susulan sehingga kami berada di luar rumah kami."
BACA JUGA:Ini Janji Putri Candrawathi ke Brigadir J yang Diungkit Rosti Simanjuntak
BACA JUGA:Isu LGBT di Citayam Fashion Week Makin Kuat Seiring Diamuk Warga Dukuh Atas
Gempa juga merusak bangunan warisan di kota Vigan, yang terkenal dengan arsitektur kolonial Spanyol kuno, di pantai barat Luzon.
Turis Edison Adducul mengatakan kepada radio bahwa dia mengambil foto menara Lonceng Gereja Bantay di Vigan ketika gempa melanda, mengguncang menara hingga tiga menit.
Senator Imee Marcos mengatakan beberapa gereja rusak.
"Bata dan batu koral jatuh dari Menara Lonceng Bantay," katanya.
Gempa juga terasa di Manila di mana beberapa bangunan dievakuasi, dengan beberapa orang terpaksa mengungsi dari lantai 30 satu gedung, dan sistem kereta bawah tanah kota dihentikan pada jam-jam sibuk.