Disebut, lima eksekutor penembakan mendapat bayaran Rp 120 juta.
Bahkan, Kopda M melakukan transaksi tersebut saat sedang menemani istrinya yang dirawat di rumah sakit setelah ditembak.
BACA JUGA:Penampakan Arca Prabu Siliwangi di Museum Belanda, Inikah Wajah Aslinya?
"Korban dibawa ke rumah sakit. Di rumah sakit suami korban melakukan peneleponan kepada eksekutor dengan dilakukan untuk memperoleh transaksi uang hasil pelaksanaan kegiatan. Kemudian suami korban keluar di minimarket 300 meter dari rumah sakit, diberikan uang Rp 120 juta sebagai kompensasi," jelas Luthfi.
Setelah penembakan istrinya, Kopda Muslimin juga sempat mengajak pacarnya melarikan diri.
3. Minta Istri Ditembak di Kepala
Para tersangka mengaku dipesan oleh Kopda M untuk menembak korban di bagian kepala.
Namun, ada pesanan khusus, yaitu jangan sampai anaknya ikut tertembak.
Hal itu diungkap oleh salah satu eksekutor saat dimintai keterangan pihak kepolisian.
Kopda Muslimin (kiri) dan dua penembak sang istri Rina Wulandari (kanan)--FIN.co.id
BACA JUGA:Airin Bakal Jadi Calon Gubernur Banten, Ketua DPD Golkar: Aspirasi Kader!
4. Bawa Kabur Uang Mertua
Bukan hanya menjadi otak dibalik penembakan istrinya sendiri, Kopda M juga diketahui membawa kabur uang mertuanya.
Informasinya, salah satu pegawai yang bekerja untuk mengurus burung peliharaan Kopda M mengaku diperintahkan mengambil uang sebsar Rp120 juta dari ibu mertua sang Kopral Dua tersebut.
"Perintahnya ada uang di Ibu (mertua) Rp 120 juta diantar ke rumah sakit untuk biaya rumah sakit," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar di Mapolrestabes Semarang, Rabu 27 Juli 2022.
Setelah meminta Rp 120 juta itu, Kopda Muslimin kembali menyuruh pegawainya meminta Rp 90 juta kepada sang mertua dengan alasan pihak rumah sakit meminta biaya lebih.