LEBAK, DISWAY.ID-Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lebak saat ini tengah menghitung biaya perbaikan jembatan gantung putus yang menghubungkan Kampung Cuping dengan Kampung Nagerang, Desa Haur Gajrug, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak.
“Alhamdulillah kemarin tim sudah turun tangan dengan melakukan survei secara langsung di lokasi jembatan,” kata Kepala DPUPR Lebak Irvan Suyatupika kepada Radar Banten, Rabu 3 Agustus 2022 kemarin.
Irvan menuturkan, berdasarkan survei yang dilakukan, kerusakan hanya ada pada seling jembatan yang terputus akibat kondisi yang sudah keropos.
BACA JUGA:Jembatan Gantung Putus, Pengendara Jatuh ke Sungai
BACA JUGA:Kawasan Citorek Bakal Dijadikan Lembangnya Lebak, Iti Octavia: Landscape yang Indah
Sementara, bagian-bagian jembatan lainnya masih bagus dan dapat digunakan.
“Kalau kita lihat yang rusak itu hanya selingnya saja. Sementara, fondasi dan lantai jembatannya masih bagus dan masih bisa dipakai,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, Jembatan gantung di Kampung Cuping, Desa Haurgajrug, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak putus pada 28 Juli 2022 lalu.
Berdasarkan pengamatan dari relawan BPBD Kecamatan Cipanas, jembatan putus diakibatkan tali sling rapuh termakan usia.
BACA JUGA:2 Hakim PN Lebak Tersangka Narkoba, Nyabu di Ruang Kerja PN Rangkasbitung
BACA JUGA:3 Jembatan Gantung Proyek PUPR Senilai Rp 9,9 Miliar di Jawa Timur Rampung
“Setelah diverifikasi ke lapangan diperkirakan penyebab putusnya kawat sling jembatan gantung akibat telah berkarat. Tapi lebih akuratnya nunggu hasil survei dari PUPR,” ujarnya.
Saat ini, kata Febby, warga sekitar terpaksa menyeberangi Sungai Ciberang dengan menaiki rakit. Ia mengaku tidak dapat mengirimkan bantuan perahu karet, karena masih ada jalan alternatif lain bagi warga sekitar.
“Kalau mau aman, bisa memutar kok. Tapi memang sejauh 3 kilometer. Sementara menggunakan rakit untuk menyeberangi sungai. Tapi kami akan analisa kembali. Hari ini kami sama-sama dengan tim PUPR ke lokasi. Hasil assesmen akan kami sampaikan untuk diambil kebijakan. Kami belum turunkan perahu karet karena masih ada jalan aman. Gak terisolir,” pungkasnya