Apalagi dalam kasus Brigadir J ini awalnya disebutkan adanya tembak menembak.
"Bagaimana tembak menembak, langsung dinyatakan 'iyak betul...tembak menembak. Bahwa Bharada E ini jago tembak, yak betul bahwa dia ini ahli vertical recue' ketika disampaikan seharusnya tidka boleh dipercaya dahulu," ucap Soleman.
BACA JUGA:Real Madrid Datangkan Cristiano Ronaldo Lagi? Florentino Perez: Udah Tuwir!
"Kalau saya ya, saya akan cek apa betul dia. Apalagi si Bharada pegang pistol, lah kok pegang pistol? harusnya dipertanyakan terlebih dahulu," ungkapnya.
Pasalnya yang Soleman ketahui, tamtama itu pegangannya senjata laras panjang.
"Kapan mereka mulai pegangnya? kalau disebut ahli, kapan dia mulai menembak? itu kan banyak pertanyaan kalau kita mau," ujarnya.
BACA JUGA:Kondisi Terkini Roy Suryo Tersangka Penistaan Agama, Dapat Perlakuan Khusus? Ini Jawaban Polda Metro
"Tapi terkadang kan tidak ada kemauan untuk itu, yang terjadi hanya meng-amplifair atau hanya melanjutkan apa yang disampaikan oleh polisi," sambungnya.
Kompolnas Puji Kapolri
Sebelumnya Kompolnas menyambut baik penetapan Irjen Pol Ferdy Sambo sebagai tersangka terkait kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J. Hal ini menjadi bukti transparansi dan kinerja Polri.
Anggota Kompolnas, Yusuf Warsyim mengatakan pihaknya mendukung dan mengapresiasi keterbukaan Polri dalam rangkaian proses penyelidikan hingga penyidikan kematian Btigadir J.
"Kita patut apresiasi yang telah sampaikan oleh Pak Kapolri. Dalang kematian Brigadir J telah terang. Sejak semula, saya telah meminta agar Polri transparan," ungkap Yusuf, Rabu 10 Agustus 2022, dilansir dari PMJ NEWS
BACA JUGA:Produksi ASI Kurang, Pentingkah Konsumsi ASI Booster untuk ASI Eksklusif?
"Kini keterbukaan itu telah mewujud, tidak ada fakta tembak menembak yang mengakibatkan kematian Brigadir J," sambungnya.
Yusuf menganggap Kapolri, Timsus dan Kabareskrim layak mendapat apresiasi dalam kasus Brigadir J. Sebab, mereka dianggap memiliki ketegasan hukum yang tidak diragukan lagi.
"Kompolnas akan terus mengawasi. Kompolnas tegak lurus melaksanakan arahan Presiden agar jangan ditutup-tutupi," ujarnya.