Kemudian residu sampah sekitar 20-30 persen dikelola melalui alat insenerator yang merupakan buatan mahasiswa Unpad. Mereka memberikan alat tersebut sebagai bagian penelitian.
BACA JUGA:Kenakan Mukena Hitam, Ibu yang Sadis Gorok 3 Anak kandung Mengaku Tidak Gila
“Output dari insenerator berupa debu yang dapat dicampur dengan tanah untuk menjadi pupuk atau media tanam. Jadi tidak ada sampah yang terbuang sia-sia selama proses pengelolaan berjalan sesuai prosedur,” kata.
Alhasil, Kampung Pendora itu kini mengantarkan Iqbal meraih penghargaan inovator kampung tematik kategori pratama.