SERANG, DISWAY.ID-Pemerintah Provinsi Banten siapkan anggaran Rp 78 miliar untuk pembangunan Islamic Center di Kawasan Banten Lama Kecamatan Kasemen Kota Serang.
Anggaran tersebut bagian dari program pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Banten.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Provinsi Banten M Rachmat Rogianto mengatakan, Islamic Center itu dibangun di atas lahan enam hektare di kawasan Ciputri, Banten Lama.
“Luas bangunannya kurang lebih 7.700 meter persegi,” ujar Rachmat di ruang kerjanya, Selasa 16 Agustus 2022.
BACA JUGA:Wakil Gubernur Banten Masuk Bursa Calon Bupati Serang, Disambut Antusias Santri
Rachmat mengatakan, sebelum dibangun Islamic Center, kawasan itu ditempati para pedagang kaki lima. Namun, begitu akan dibangun Islamic Center, para pedagang akan direlokasi ke kawasan penunjang wisata (KPW). Lantaran KPW belum siap, maka pedagang direlokasi sementara di kawasan kanal Banten Lama.
Kata dia, dengan dibangunnya Islamic Center ini, maka penataan kawasan Banten Lama yang dilakukan Pemprov Banten telah rampung. Selanjutnya, penataan kawasan wisata ziarah itu akan dilakukan Pemkot Serang.
Ia mengatakan, Islamic Center itu nantinya dapat digunakan sebagai pusat kegiatan masyarakat di Banten Lama. Sehingga kegiatan-kegiatan masyarakat tak lagi dilaksanakan di Masjid Agung Banten Lama.
Selain sebagai tempat pertemuan dan pusat kegiatan, kata Rachmat, Islamic Center juga akan diisi sejumlah benda dan peninggalan sejarah. Untuk bentuk bangunannya, ia mengaku akan mengadopsi arsitektur masa kini tapi tetap mengedepankan aksen Islami.
BACA JUGA:Belum Sebulan, Plafon Islamic Center Anggaran Rp 34 Miliar Ambruk
Sementara itu, Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar mengungkapkan, Pemprov Banten juga akan segera memperlebar akses Jembatan Sibaya dan Jembatan Jenggot di Kabupaten Serang. Kedua jembatan ini berada di ruas jalan Tanara – Kawasan Banten Lama yang merupakan jalur distribusi hasil pertanian, wisata religi, hingga pekerja industri di pantai utara Provinsi Banten.
Kata dia, pelebaran jembatan dilakukan untuk mendukung distribusi hasil pertanian di wilayah pantai utara. Selain itu, juga untuk mendukung pengembangan potensi pertanian di wilayah pantai utara. “Ini akan mendorong betul pengembangan wisata religi dan pertanian,” tegasnya.
Al mengatakan, desain untuk pembangunan jembatan itu sudah disiapkan dan dimatangkan. “Jembatan ini merupakan pintu air sehingga aksesnya terbatas hanya bisa dilalui satu mobil,” tambahnya.
Pemprov akan menduplikasi atau membuat jembatan agar terdiri dari dua jembatan, sehingga lalu lintas di Jembatan Sibaya tidak tersendat.