JAKARTA, DISWAY.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut merasa sangat marah besar dengan penanganan kasus tewasnya Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J.
Jokowi marah besar lantaran ia menganggap proses penanganan kasus Brigadir J terkesan sangat lambat dan lama mendapat titik terang.
Kemarahan Jokowi itu diketahui oleh Seskab Pramono Anung, yang disampaikan informasinya kepada Menkopolhukam Mahfud MD.
BACA JUGA:Tahapan Pemilu 2024, KPU Larang Lembaga Survei dan Parpol Terima Aliran Dana Asing
Kemudian informasi marahnya Jokowi itu disampaikan Mahfud MD dalam video yang diunggah oleh Akbar Faizal di kanal YouTube pribadinya dan dikutip Disway.id pada Kamis, 18 Agustus 2022.
"Saat ada seorang pengusaha mantu, saya ketemu Pak Pramono Anung. Saya bilang, mau ketemu Presiden, kasus ini (Brigadir J) bagaimana, Pak Presiden bagaimana arahnya?," tutur Mahfud MD.
"Pak Pramono bilang, 'wah tegas pak, enggak perlu, yakin lah saya wong pak presiden marah betul dan kenapa lama'," tambahnya.
Setelahnya, Mahfud MD bertemu langsung Jokowi saat menggelar adanya sebuah rapat internal.
BACA JUGA:Kelompok Ferdy Sambo Ibarat Punya Kerajaan Sendiri di Internal Mabes Polri, Kata Mahfud MD
Dalam pertemuan itu, Jokowi disebut Mahfud MD telah meminta menyelesaikan kasus Brigadir J demi tidak memicu adanya isu-isu liar yang tersebar di ruang lingkup masyarakat.
"Terus ada rapat lagi saya ketemu presiden diarahkan itu agar tak timbulkan isu macam-macam dan cepat diselesaikan dan jangan ditutupi," paparnya.
Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo bahkan dikatakan Mahfud MD sempat dipanggil datang ke Istana pada Senin, 8 Agustus 2022 lalu.
Permintaan Jokowi ke Listyo Sigit tetap sama, yakni bisa segera menuntaskan kasus Brigadir J dengan cepat.