BACA JUGA: Makam Keramat Ini Jadi Tujuan Wisata Ziarah Warga Cilegon saat Lebaran
Museum Abdul Djalil didirikan pada tahun 1964 dengan nama Museum Dharma Bhakti Taruna, kemudian pada tahun 1975 diubah menjadi Museum Taruna Abdul Djalil.
Nama Abdul Djalil sendiri, adalah nama seorang alumni Akmil Yogyakarta yang telah gugur di medan perang saat berlangsungnya agresi militer kedua. Dia memiliki dedikasi yang luar biasa, juga memiliki keahlian di bidang seni, sastra, musik, dan lain-lain.
Seekor macan Tidar jantan yang telah diawetkan di dalam sebuah kotak berkaca akan menyambut pengunjung sebelum memasuki gedung museum. Macan tersebut adalah macan liar yang saat itu hidup di sekitaran Gunung Tidar.
Sementara macan Tidar betina, disimpan di dalam ruang Akabri. Macan adalah simbol semangat juang para taruna. Selain dijadikan obyek wisata bagi masyarakat umum untuk lebih mengenal sejarah kemiliteran, museum ini didirikan juga untuk menanamkan jiwa nasionalisme dan patriot bagi taruna itu sendiri.
Jam Operasional
Jam Buka:
Setiap hari kerja pukul 08.00 s.d 15.00 khusus hari Sabtu dan Minggu sesuai perjanjian
Tata Tertib Berkunjung:
1. Mengirim surat izin berkunjung kepada Gubernur Akmil U.p. Dirbinlem
2. Apabila dengan rombongan disarankan menggunakan seragam
3. Mematuhi aturan yang berlaku di Museum Taruna Abdul Djalil.