BACA JUGA:Puluhan Perwira Menengah di Polda Metro Jaya Dimutasi dari Jabatannya
Masih disebutkan dari hasil autopsi kedua, Ade Firmansyah memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan fisik di tubuh Brigadir J selain luka dari senjata api atau tembakan peluru.
"Tidak ada kekerasan di tempat lainnya. Saya bisa pastikan di sini dengan penelitian kami tidak ada kekerasan selain kekerasan senjata api,” ungkap Ade Firmansyah.
Di bagian lain, ia juga mengungkap luka pada jari Brigadir J bukanlah dari hasil penganiayaan.
"Jarinya itu adalah arah alur lintasan anak peluru, jelas sekali peluru keluar mengenai jarinya. Kalau bahasa awamnya mungkin tersambar," ujarnya.
Adapun jari Brigadir J yang terkena lintasan peluru yaitu jari manis dan jari kelingking di bagian tangan kirinya.
Pernyataan itu disampaikan berdasarkan hasil pemeriksaan pada saat melakukan autopsi maupun dengan pemeriksaan penunjang seperti pencahayaan dan hasil mikroskopik.
Kenangan terakhir adik Brigadir J di rumah Ferdy Sambo berupa sebuah video ulang tahun dari Bripda Mahareza Hutabarat ke-22. -Tangkapan layar facebook@Roslin Emika-
BACA JUGA:Begini Peran Penting Putri Candrawathi Hingga Jadi Tersangka Pembunuhan Brigadir J
"Tidak ada satupun luka lain termasuk soal bekas luka yang diduga tanda penganiayaan terhadap Brigadir J," imbuhnya.
Hasil autopsi kedua tersebut, kata Ade Firmansyah, telah sudah disampaikan dokumennya kepada Bareskrim Polri.
"Semoga ini memperkuat keyakinan kepada penyidik, sebetulnya luka-luka terjadi seperti apa, ada di mana saja, supaya tidak ada lagi keragu-raguan penyidik tentang kejadian ini,” katanya.
Sebelumnya, Komisioner Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menyebutkan hasil autopsi ulang pada jenazah Brigadir J bahwa tidak ada kuku Brigadir J dicopot.
"Padahal informasi yang kami terima dari tim, tidak ada kuku yang copot," ujar Ahmad Taudan di Jakarta, Senin 25 Juli 2022.
BACA JUGA:Amplop 'Titipan Bapak' Saat Diminta Beri Perlindungan Putri Candrawathi Diungkap LPSK
BACA JUGA:Skema vs Skema