BACA JUGA:Pelaku Pelecehan Seksual Terhadap Anak Down Syndrome Terancam 15 Tahun Penjara, Berikut Kronologinya
"Melihat Pak Kapolri tidak tertawa kasian lihat nya saking beban fikiran nya terlalu berat harus mengembalikan citra kepolisian, sehat selalu pa," tulis salah seorang netizen di kolom komentar akun TikTok @enopost.id.
"Yang lain pada tertawa, Pak Kapolri ga bisa tertawa. Beban berat buat beliau," sahut netter lain.
"Salut ke Pak Kapolri ga ikut tertawa. Sangat berwibawa," tutur netizen lainnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membenarkan bahwa Sambo memang mendatanginya pada malam hari pasca insiden itu terjadi.
Kemudian Sigit juga bertanya ke Sambo, apakah dirinya sendiri yang membunuh Brigadir J atau bukan.
"Kami juga didatangi Ferdy Sambo. Saat itu saya tanyakan, 'kamu bukan pelakunya? Karena saya akan ungkap kasus ini sesuai fakta'. Saya sampaikan begitu," ucap Sigit.
Sambo juga menjelaskan soal bagaimana peristiwa skenario penembakan yang terjadi di Duren Tiga.
Pada akhirnya Kapolri tak begitu saja percaya apa yang diucap Sambo, ia pun membentuk Tim Khusus (Timsus) demi membongkar kasus tersebut.
BACA JUGA:Tanya Tegas Kapolri Soal Kematian Brigadir J Dijawab Sambo Penuh Kejanggalan: Kamu Bukan Pelakunya?
Ketika rekaman CCTV di Duren Tiga didapatkan, Kapolri baru mengetahui bahwa keterangan yang disampaikan Sambo penuh kebohongan.
"Dan saat ini kita buktikan bahwa yang bersangkutan kami proses. Dan kami juga mendapatkan CCTV," tutur Kapolri.
"Walaupun itu copy dari flash disk, tapi menggambarkan peristiwa yang terjadi di Duren Tiga di mana cerita awal Yosua dikatakan sudah meninggal saat Ferdy Sambo datang. Di CCTV tersebut, terlihat Yosua masih hidup ketika Sambo datang," tambah Kapolri.