JAKARTA, DISWAY.ID - Menko Polhukam, Mahfud MD mengungkapkan, bahwa pada saat Irjen Ferdy Sambo akan membuat prakondisi rekayasa kasus pembunuhan Brigadir J, sempat menghubungi anggota Komnas HAM, Kompolnas, beberapa pemimpin redaksi (pemred) dan anggota DPR.
Pernyataan Mahfud ini disampaikan dalam rapat di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 25 Agustus 2022.
"Dia (Sambo) membuat prakondisi, menghubungi beberapa orang agar publik percaya dengan skenario versinya," kata Mahfud.
Mahfud menambahkan, bahwa Sambo menghubungi keempat pihak itu pada Senin, 11 Juli lalu, tiga hari setelah kejadian penembakan Brigadir J.
"Sambo dan seluruh jaringannya itu memang membuat gerakan agar orang percaya dan yang dihubungi itu Kompolnas, Komnas HAM, dan beberapa pemimpin redaksi yang saya sudah hubungi dan benar," ungkapnya.
Namun, Mahfud mengaku tidak berhasil mengkonfirmasi kepada anggota DPR yang telah dihubungi Sambo itu.
BACA JUGA:Kapolri Bocorkan Motif Pembunuhan Brigadir J: Perselingkuhan Atau...
Ia pun menolak menyebutkan nama anggota DPR yang sempat dihubungi Sambo itu kepada MKD.
"Nah, yang DPR ini saya telepon enggak [angkat], jadi saya katakan silakan, tidak ada tindak pidananya di sini," tuturnya.
Mahfud menjelaskan, bahwa langkah seseorang menerima telepon dari orang lain yang diduga melakukan sebuah tindak pidana bukan termasuk pelanggaran.
"Orang dihubungi orang bukan pelanggaran. Misalnya saudara ditelepon Sambo, kan tidak pelanggaran, kenapa harus diadili?. Masalahnya sudah selesai dan benar," pungkasnya.