BACA JUGA:Tangisan Ustaz Yahya Waloni Pecah Lihat Ibu Brigadir J: Negara Ini Terlalu Banyak Pembunuh
BACA JUGA:Wadidaw! Harga Pertalite Bakal Naik 1 September 2022? Segini Bocoran Harganya
Setelah itu, Ustaz Yahya Waloni mengaku bermain kartu remi bersama dengan tahanan yang lain, termasuk salah satunya Napoleon Bonaparte.
Menurutnya, selama dipenjara seakan sudah tidak tahu lagi waktu karena ruangan tahanan yang disebutkannya sudah sangat amat tertutup.
"Usai salat Isya, kami bermain (kartu) remi. Main remi kami sampai dekat Subuh. Malam kami tidak tahu, siang kami tidak tahu karena kami disimpan di bawah tanah penjara Rutan Mabes Polri," tukasnya.
"Konon, penjara ini tidak pernah ada masjid. Datangnya Habibana Muhammad Rizieq Shihab dan anggota-anggota beliau orang FPI, masuknya Jenderal Napoleon Bonaparte, mereka mendirikan dua masjid namanya Ruhul Jadid. Jadi kegiatan kami di masjid sama dengan di luar, di masjid kami ceramah, di masjid kami Islamkan orang, di masjid kami jadi khatib Jumat, di masjid kami melaksanakan hari besar Islam, di masjid kami bershalawat, di masjid kami berzikir, di masjid kami banyak mendapatkan saudara Muslim di dalam penjara," paparnya melanjutkan.
Bagi Ustaz Yahya Waloni sudah bukan sebuah hukuman lagi berada di dalam penjara tetapi dijadikannya sebagai suatu persetujuan dari Allah SWT juga.
Segala bentuk kejahatan yang dibuat oleh manusia dan pada akhirnya menyeret ke penjara dinilainya sebagai keridhan serta kehendak Allah SWT.
"Buktinya kami tidak terbukti menista agama, bebas. 5 bulan hakim mengetuk palu saya tolak," ujar Yahya Waloni.