2. Pindah Lajur Sembarangan
Tidak ada yang salah dengan pindah lajur, namun pastikan lajur yang akan dimasuki dalam kondisi aman.
Memaksakan diri pindah lajur, terutama ke lajur cepat, padahal ada mobil lain dari belakang, bisa memicu tabrakan beruntun.
BACA JUGA:Pemerintah Kembali Diingatkan Jangan Naikan Harga BBM, Ini Risikonya Menurut Ombudsman RI
BACA JUGA:Nah Lo! Berkas Ferdy Sambo CS Dikembalikan Kejaksaan ke Kepolisian, Ternyata Bagian Ini yang Kurang
Kuncinya, pastikan lajur yang akan dimasuki dalam kondisi aman dengan melihat kaca spion. Nyalakan lampu sein sebelum pindah lajur untuk memberi tanda ke pengguna jalan lain.
3. Tidak Patuh Aturan Kecepatan
Masih banyak pengemudi yang tidak memperhatikan kecepatan mobil dan melaju pelan di lajur cepat alias lane hogger.
Padahal, lajur tersebut digunakan oleh kendaraan dengan kecepatan tinggi.
Sedangkan di lajur lambat pun kita tidak boleh berkendara dengan terlalu pelan karena berisiko sama, tapi juga jangan terlalu kencang karena bisa menabrak mobil di depan.
Gunakan lajur jalan tol sesuai peruntukan dan kecepatan.
BACA JUGA:Diperas Ratusan Miliar Rupiah Paul Pogba Melaporkan Kakak Kandungnya ke Polisi
BACA JUGA:Video Diduga Dirut PT. Taspen Dilabrak Istri Bareng Selingkuhan Beredar Luas
4. Melaju di Bahu Jalan Tol
Bahu jalan tol hanya untuk kondisi darurat dan tidak boleh dipakai untuk berkendara dengan alasan apapun.
Dalam banyak kasus, ada kendaraan darurat ditabrak dari belakang oleh pengguna bahu jalan tau menabrak mobil lain di lajur utama akibat menghindar dari mobil yang berhenti darurat di bahu jalan.