BACA JUGA:Profil Andi Bachtiar Yusuf, 'Sutradara Terganteng' yang Diduga Menampar dan Maki Kru Perempuan
Keputusan Gorbachev untuk membiarkan negara-negara blok komunis Soviet pascaperang menempuh jalannya sendiri, dan menyatukan kembali Jerman Timur dan Barat, membantu memicu gerakan nasionalis di dalam 15 republik Soviet.
Lima tahun setelah mengambil alih kekuasaan pada tahun 2000, Putin menyebut pecahnya Uni Soviet sebagai bencana geopolitik terbesar abad ke-20.
Dalam kepemimpinannya, Gorbachev diidolakan oleh negara-negara Barat karena membiarkan Eropa Timur lepas dari kendali komunis Soviet.
Akan tetapi Gorbachev tidak dicintai di negaranya karena kekacauan yang ditimbulkan oleh reformasi perestroika.
BACA JUGA:Profil Andi Bachtiar Yusuf, 'Sutradara Terganteng' yang Diduga Menampar dan Maki Kru Perempuan
BACA JUGA:Viral Monyet Jadi-Jadian Berkeliaran di Indramayu, Digendong Layaknya Bayi
Pada hari Kamis terlihat bahwa Putin menempatkan mawar merah di samping peti mati Gorbachev yang dibiarkan terbuka seperti tradisional di Rusia.
Putin membuat tanda salib dengan gaya Ortodoks Rusia sebelum menyentuh tepi peti mati Gorbachev.
BACA JUGA:1.000 Keterangan Tak Ada Artinya, Susno Duadji: Komnas Ham Tak Usah Dengar Bisik-bisik Tetangga
BACA JUGA:Big Match AC Milan Vs Inter Milan Digelar Sabtu Malam 3 September
"Sayangnya, jadwal kerja presiden tidak mengizinkannya melakukan ini pada 3 September, jadi dia memutuskan untuk melakukannya hari ini," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Dia mengatakan upacara Gorbachev akan dilakukan secara kenegaraan dan negara akan membantu melaksanakan pemakamannya.