Muhammad Mardiono sendiri menerima tugas sebagai Plt Ketua Umum PPP.
"Saya menerima amanah yang diputuskan. Bismillah saya akan bekerja keras agar PPP bisa bangkit di Pemilu 2024," kata Mardiono dalam keterangannya yang diterima.
Mardiono dipilih melalui Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) bertemakan "Konsolidasi dan Sukses Pemilu 2024". Mukernas tersebut dihadiri ketua dan sekretaris dari 27 DPW PPP se-Indonesia.
BACA JUGA:Masih Ingat Perkataan Suharso Monoarfa yang Singgung 'Amplop Kiyai'? Begini Nasibnya Sekarang
Sementara itu, Ketua Majelis Syariah PPP Mustofa Aqil Siradj menegaskan bahwa usulan berbagai pihak telah diambil. Harapannya keputusan itu bisa bermanfaat bagi PPP.
Senada diutarakan Ketua Majelis Kehormatan PPP Zarkasih Nur. Ia mengaku kepemimpinan Suharso Monoarfa berjalan baik.
Membangun PPP dilakukan kebersamaan, persatuan, dan kasih sayang.
"Ya tidak ada kebencian terhadap siapa pun, PPP berupa ikut membangun sehingga bangsa Indonesia menjadi lebih makmur, sejahtera, dan rakyat menjadi umat yang rahmatan lil alamin," jelasnya.
Antara kader dan pimpinan tetap berkomunikasi, tidak ada yang menaruh kebencian ataupun kemarahan. Tetapi dalam menghadapi masalah sekarang ini kami mengharapkan Suharso melepas tugasnya sebagai Ketua Umum PPP.
Sebelumnya, Majelis PPP telah dua kali mengirimkan surat kepada Suharso dan memintanya mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum PPP. Namun, Suharso tidak kunjung menanggapi surat tersebut.
Selain itu, ada pula rentetan aksi yang meminta Suharso mundur dari jabatannya, antara lain dari para santri, kader PPP, hingga para pecinta kiai.
Aksi tersebut merupakan buntut dari ucapan Suharso terkait "amplop kiai" dan hal lain yang dinilai tidak sesuai dengan AD/ART PPP.
BACA JUGA:Menteri PPN Suharso Monoarfa Bicara Soal Kabar Perceraiannya