JAKARTA, DISWAY.ID - Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto, menegaskan pelecehan seksual yang dialami Putri Candrawathi sulit dibuktikan jika peristiwa di Magelang tidak didukung alat bukti.
Polisi kata dia bisa memproses jika kecukupan alat bukti sehingga ada olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk diambil bukti-bukti terkait kejadian tersebut.
Artinya, upaya untuk mengeser kasus yang murni pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J itu hendak diarahkan pada alibi lain.
“Sampai saat ini penyidik yang menelusuri di Magelang tidak menemukan alat bukti. Tidak ada CCTV di rumah di Magelang, bagaimana biasa diproses?” jelas Agus Andrianto, kepada wartawan, Senin 5 September 2022.
BACA JUGA:Motif Pembunuhan Brigadir J di Duren Tiga Terungkap dari Mulut Bharada E
Istri Ferdy Sambo itu, pernah membuat laporan dugaan pelecehan seksual oleh Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J ke Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat 8 Juli 2022 dengan TKP Kompleks Polri Duren Tiga.
Diduga laporan itu sebagai skenario untuk mengaburkan peristiwa yang sebenarnya, yakni penembakan terhadap Brigadir J.
Nah, laporan itu dihentikan penyidik Dirpidum Bareskrim Polri pada 12 Agustus 2022, karena tidak ditemukan peristiwa pidananya. Putri ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J.
Artinya sejak awal polisi tidak menemukan alat bukti yang cukup dalam kasus pelecehan seksual yang terus digaungkan Komnas HAM dan Komnas Perempuan.
BACA JUGA:Main Gendong Jadi Bumbu Penyedap Cerita Duren Tiga
Terpisah, Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban atau LPSK Edwin Partogi Pasaribu menyebut Putri Candrawathi sempat mengganti piyama dalam video awal yang beredara, tapi itu tidak ditampilkan dalam adegan rekonstruksi pembunuhan.
Baik rekonstruksi di rumah kediaman pribadi Ferdy Sambo di Jalan Saguling, maupun di rumah dinasnya di Duren Tiga.
Hingga akhirnya muncul dugaan bahwa Putri Candrawathi sengaja mengganti pakaian dengan piyama untuk memperkuat alibi dirinya sebagai korban pelecehan seksual oleh Brigadir J.
Piyama itu disiapkan untuk konstruksi bahwa terjadi kekerasan seksual di Duren Tiga.
BACA JUGA:Main Gendong Nyonya Duren Tiga