Saat itulah AP keluar dari tempat persembunyian dan menodongkan gunting kepada kedua karyawati itu.
Selanjut ia mengikat Pujiani dan Susanti dengan menggunakan tali plastik. Mulut kedua wanita ini juga ditutup dengan lakban.
Dari sini, AP mengambil uang tunai yang berada di dalam brankas besi sebesar Rp 48.584.000. Tidak hanya itu. Pemuda ini juga merampas ponsel karyawati yang diikat.
Ponsel tersebut digunakan untuk mengirimkan pesan WhatsApp kepada karyawan yang masih ada di lantai satu untuk pergi dan mengambil barang lain ke Alfamart lainnya.
"Jadi setelah dirasa aman, pelaku langsung turun dan sempat mengambil rokok berbagai merk yang ada di rak dekat meja kasir. Kemudian keluar toko melalui pintu depan,” sebut AKBP Pratomo Widodo.
Namun saat itu aksinya diteriaki oleh karywan Alfamart. Pengejaran dilakukan bersama warga dan polisi yang sedang patroli.
AP berusaha menghidupkan motor yang dibawanya. Namun kendaraan tidak bisa dihidupkan dan ditinggalkan.
BACA JUGA:Penembakan di Cengkareng Bukan Untuk Merampok Bank, Polisi Dalami Motif Lain
"Atas dasar kendaraan dan rekaman CCTV itu, akhirnya pelaku dan barang bukti yang telah dikumpulkan dapat dilacak,” sebut dia.
AP kemudian ditangkap disebuah kosan di daerah Bukit Palapa, Kelurahan Durian Payung, Kecamatan Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung pada 7 September.
Sementara AP mengaku menyesal atas tindakan yang telah ia lakukan. Ia merampok karena faktor ekonomi.
"Rencananya duitnya buat kebutuhan sehari-hari sambil mencari pekerjaan yang lain. Kalau sekarang ini saya bekerja sebagai driver ojek online)," sebut dia.
Berita Ini Juga Tayang di Radar Lampung dengan Judul: Sebelum Merampok Alfamart di Pesawaran, Pelaku Ganti Pakaian dan Menyamar Jadi Karyawan