Di hadapan wartawan, Erman menambahkan, kliennya hanya melihat Brigadir J naik ke lantai dua rumah di Magelang. Kemudian Brigadir J dihadang Kuwat Ma'ruf menggunakan sebilah pisau.
“Sementara Ibu, dalam kondisi menangis di atas meluk Susi dan si Yosua ditegur (Kuwat) kenapa naik. Nah ini terus menimbulkan kecurigaan,” ujar Erman.
Menurut Erman, sebelum kejadian itu Bripka RR bersama Bharada E sedang menuju ke SMA Taruna Nusantara, tempat anak Ferdy Sambo sekolah. Namun di tengah perjalanan, Bharada E ditelepon Putri Candrawathi untuk segera kembali ke rumah
“Setelah dia balik ternyata di bawah kan sepi, dan dia naik ke atas. Itulah dia mendapat info Kuwat kok agak panik, sementara Susi nangis. Disampaikan ditanya ada apa nih om,” kata Erman sebagaimana kesaksian kliennya Bripka RR.
Sebelumnya Ferdy Sambo juga mengaku hanya Bharada E yang menembak mati Brigadir J. Mantan Kadiv Propam itu bersikukuh tak ikut menembak Brigadir J di rumah dinas Duren Tiga.
Pengakuan Ferdy Sambo ini membuat Bharada E naik pitam saat rekonstruksi, Selasa 30 Agustus 2022. Meski Ferdy Sambo bersikukuh tak ikut menembak, rekonstruksi yang dirilis kepolisiaan dalam bentuk animasi, justru memperlihatkan Ferdy Sambo ikut menembak Brigadir J.