Pasalnya ucapan Effendi Simbolon dianggap seperti merendahkan TNI saat Komisi I DPR rapat dengan Panglima Andika Perkasa.
BACA JUGA:Voltcyber-V2 Bagian Dari Hacker Bjorka? Lempar Tuduhan ke M Said Fikriansyah Dari Cirebon
Effendi berikan kritikan pedas buntut dari ketidakhadiran KSAD Dudung di rapat tersebut. Ia lantas mempertanyakan hubungan Panglima TNI Jenderal Andika dan KSAD Dudung.
Effendi mengatakan hal tersebut dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi I DPR RI dan Panglima TNI. Namun KSAD Dudung saat itu tidak hadir dalam rapat tersebut.
Ketidakhadiran Dudung inilah kemudian menyulut Effendi Simbolon melontarkan kritiknya terhadap TNI.
"Ada apa yang terjadi di tubuh TNI ini, kita agak kesampingkan masalah pembahasan anggaran ini, anggaran sudah hampir pastilah, sama. mungkin tak perlu lagi dibantu. Tapi ada apa di TNI ini perlu kita tahu, kalau perlu setelah kita rapat pembahasan anggaran, kita jadwalkan nanti malam. Kita Hadirkan Kepal Staf Angkatan Darat, kita hadirkan Panglma TNI untuk membahas, kami banyak sekali temuan-temuan ini. In subordinary, disharmoni, ketidakpatuhan," ujar Effendi.
BACA JUGA:DFSK Bocorkan Mobil Listriknya Untuk Pasar Tanah Air, Dari SUV, Komersial Hingga Compact Car
"Ini TNI kayak gerombolan ini, lebih-lebih ormas jadinya, tidak ada kepatuhan. Kami ingin tegas ini, karena jangan lupa, penggerak dari kekuatan itu Presiden dan DPR. Bukan hanya Presiden, tanpa persetujuan DPR tidak bisa Presiden menggerakkan TNI. TNI hanya alat, hanya instrumen, bapak-bapak semua sebagai jenderal itu hanya nahkoda sesaat, tapi selamatkan TNI nya. Ini semua fraksi prihatin ini. Ada apa, ketidakpatuhan si A dengan si B. Ini porakporanda TNI. Saya minta pimpinan, kita jalan terus dengan RKA, kalau perlu langsung kita setujui'," ujar Effendi saat rapat bersama Panglima TNI.