JAKARTA, DISWAY.ID-Driver Online Indonesia (Drone) melaksanakan pertemuan dengan pihak Aplikator Gojek.
Dalam pertemuan ini membahas Lima tuntutan salah satunya pemotongan komisi 20 persen, biaya asuransi dan isu kenaikan BBM yang berpengaruh terhadap penghasilan pengemudi yang saat ini sangat rendah.
Pertemuan antara pihak aplikator dan pihak pengemudi taksi online yang berasal dari daerah Jakarta dan luar Jakarta berkumpul di lapangan Blok S, Jakarta Selatan Pada Jumat 16 September 2022 siang.
Pertemuan ini tidak terjalin kesepakatan antara pihak pengemudi Taksol dan pihak aplikator.
Masa aksi dari Taksi Online menyayangkan saat ini pihak aplikator sudah tidak mau memberikan insentif kepada pengemudi.
“Pengemudi taksi online mengeluhkan tidak adanya insentif yang diterima para driver. Batas tarif minimal orderan yang diterima 14.500 dinilai masih jauh dari harapan para driver,” ujar Yoga Kordinator Aksi.
BACA JUGA:Driver Taksol Demo di Kantor Grab dan Gojek Besok, Bawa Dua Tuntutan
BACA JUGA:Gojek dan Nadiem Makarim Digugat Rp 24,9 Triliun, Ini 5 Tuntutan Arman Chasan di Meja Pengadilan
Yoga mengatakan penghasilan perharinya tidak cukup untuk menutupi biaya perawatan mobil dan uang bensin.
“Biaya perawatan mobil sangat mahal. Kita juga mengeluarkan biaya oprasional yang lain seperti buat makan dan bensin, jika pendapatanya masih segini kami sangat berat,” ujarnya.
Pihak Driver Online Indonesia (Drone) sangat tidak setuju dengan potongan yang dikeluarkan pihak aplikator sebanyak 20 persen +biaya asuransi 5 ribu.
“Turunkan potongan 20 persen dan biaya asuransi yang ada diaplikasi. Kita tidak bisa mentoleransi lagi potongan yang diterima 20 persen ini sangat berat untuk para driver,” ujar Yoga.
Menurut Yoga taksi online seperti in Driver, Maxim masih memberikan potongan ke drivernya sebanyak 15 persen ke bawah.
“Kita lihat aplikasi taksi online yang lain saat ini masih eksis membuat potongan 10 persen. Kalau urusan BBM kita ikutin saja. Tapi harus ada tindakan untuk manajemen untuk menaikan tarif dan mengurangi potongan 20 persen itu.” Ujarnya.
“Sekali lagi kebijakan 20 persen +5 ribu sangat membuat para driver keberatan. Akan tetapi kebijakan potongan 20 persen berimbas pada penghasilan driver di luar sana.” Ujarnya Yoga.