Gus Mis, Muslim Moderat dan Diplomasi Intelektual

Senin 26-09-2022,11:50 WIB
Oleh: KH. Imam Jazuli, Lc. MA.*

Dari sana kita tahu, Gus Mis tidak saja mempromosikan Indonesia ke masyarakat Tunisia, tetapi sebaliknya ia juga mempromosikan Tunisia ke masyarakat Indonesia. Dengan peran besar Gus Mis tersebut, masyarakat di kedua negara sama-sama diuntungkan. Terlebih kaum muslim Indonesia yang selalu dipromosikannya sebagai umat muslim yang moderat dan penuh cinta.

Sebagai politikus nasionalis Islam, sudah barang tentu komponen kebijakan yang menyangkut program keagamaan dan program ekonomi-politik seimbang. Gus Mis tidak saja mempromosikan nilai-nilai keislaman, tetapi juga ekonomi kreatif, pertahanan, kebudayaan, dan yang terutama intelektualisme. Diplomasi Intelektual dengan menjadikan buku sebagai infrastrukturnya adalah ciri khas pemikiran dan kerja Gus Mis. Kerja-kerja ini penting dipertahankan dan ditingkatkan di masa-masa mendatang. (*)

*) Penulis adalah Alumni Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri; Alumni Universitas Al-Azhar, Mesir, Dept. Theology and Philosophy; Alumni Universiti Kebangsaan Malaysia, Dept. Politic and Strategy; Alumni Universiti Malaya, Dept. International Strategic and Defence Studies; Pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia, Cirebon; Wakil Ketua Pimpinan Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyah (Asosiasi Pondok Pesantren se-Indonesia); Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Periode 2010-2015.

 

Kategori :