26 Santri Bina Insan Mulai Cirebon Diterima di Universitas Az-Zaitunah Tunisia, Kampusnya Ibnu Khaldun
26 Santri Bina Insan Mulia yang di terima di zaituna Univeristy Tunisia Bersama Duta Besar RI untuk Tunisia, Dr. Zuhairi Misrawi, Lc. MA.-Foto: Pesantren Bina Insan Mulia-
CIREBON, DISWAY.ID - Pesantren Bina Insan Mulia, Cirebon, memecahkan rekor sebagai pesantren yang terbanyak mendapatkan beasiswa dari Universitas Az-Zaitunah di Tunisia. Dari 14 santri lulusan MAUBI (Madrasah Aliyah Unggulan Bertaraf Internasional) yang mengikuti seleksi beasiswa, 13 orang dinyatakan lulus.
Keberhasilan itu diperoleh setelah bersaing dengan 1500 pelajar dari seluruh Indonesia yang kemudian terpilih sebanyak 42 pelajar.
Pesantren Bina Insan Mulia juga mengirim lulusannya melalui jalur MOU (kerja sama) sebanyak 13 orang. Sehingga total yang dikirim tahun sebanyak 26 orang.
Pesantren Bina Insan Mulia menjadi salah satu dari 4 lembaga pendidikan di Indonesia yang dipercaya untuk bekerja sama dengan kampus tertua di dunia Islam itu. Keempat lembaga pendidikan tersebut adalah Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon, Pesantren Daar El Qolam Tangerang, Pesantren Al-Kautsar, dan Pesantren Darul Arifin Jambi.
Beberapa tahun terakhir ini, Pesantren Bina Insan Mulia juga menjadi pesantren yang terbanyak meluluskan alumninya untuk diterima di Universitas Al-Azhar Kairo Mesir hingga jumlahnya ratusan.
Pesantren yang berlokasi di kampung Cisaat Cirebon ini juga menjadi pesantren yang paling banyak mengirim para lulusannya melanjutkan study ke berbagai negara. Antara lain Turkey, Tiongkok, dan Taiwan. Sisanya, menyebar ke sejumlah negara, antara lain Australia, Jepang, Prancis, dan Syiria.
Dengan hadirnya delegasi Bina Insan Mulia tahap ketiga ini, maka menurut Ustadz Lilly Toyyibin MPd, alumni Pesantren Bina Insan Mulia menempati populasi yang signifikan di Tunisia.
Mereka melanjutkan study di berbagai jurusan, antara lain Hadloroh Islamiyah, Al-Quran wal Hadits, Al-Figh wa Ushuluhu, Ushuluddin, Al Iqtisadiyah wal Maliyah, Maliyah Islamiyah, Turasul Islami, Syariah wal Qanun.
Kepala MAUBI Bina Insan MuliaUstadz Haris MPd mengatakan, selain mendapatkan pembelajaran bahasa Arab, keunggulan belajar di Universitas Az-Zaitunah adalah kecepatan belajar. Untuk S1, para mahasiswa ditarget hanya 3 tahun. Hampir semua dosen menguasai bahasa Prancis dan hubungan dengan kampus-kampus di Eropa juga sangat bagus.
Selain itu, mutu sistem pembelajaran di Az-Zaitunah juga sudah teruji ratusan tahun. “Salah satu alumnus Az-Zaitunah adalah Ibnu Khaldun (1332-1406), sejarawan Muslim dari Tunisia yang juga disebut sebagai bapak pendiri ilmu historiografi, sosiologi, dan ekonomi yang diakui dunia,” tandas Haris.
Sebagai apresiasi atas prestasi Pesantren Bina Insan Mulia, Duta Besar RI untuk Tunisia Zuhairi Misrawi menyambut langsung kedatangan para lulusan Pesantren Bina Insan Mulia tersebut. “Saya akan membina langsung untuk santri Bina Insan Mulia ini,” kata Zuhairi Misrawi dengan semangat untuk memotivasi para santri.
Sebelum mereka berangkat, Zuhairi Misrawi juga menyempatkan diri untuk memberikan motivasi dan arahan kepada santri-santri Pesantren Bina Insan Mulia. Khususnya mereka yang akan melanjutkan studi ke berbagai negara, baik ke Tunisia maupun ke negara lain, termasuk memberikan ceramah politik kepada alumni dan santri Pesantren Bina Insan Mulia.
Menguatnya hubungan kemitraan akademik antara Pesantren Bina Insan Mulia dengan Universitas Az-Zaitunah ini tak lepas dari keberhasilan KH Imam Jazuli Lc MA, pengasuh Peantren Bina Insan Mulia, dalam melakukan lobi-lobi pendidikan di tingkat internasional. Delegasi Az-Zaitunah juga pernah melakukan kunjungan balasan ke Peantren Bina Insan Mulia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: