Ingin Beasiswa di Kampusnya Ibnu Khaldun di Tunisia? Begini Caranya

Ingin Beasiswa di Kampusnya Ibnu Khaldun di Tunisia? Begini Caranya

Kampus Universitas Az-Zaitunah, Tunisia-Foto: Facebook Abul Khairy Al-Latifi-

CIREBON, DISWAY.ID - Hingga hari ini, Universitas Az-Zaitunah Tunisia masih menjadi kampus primadona bagi banyak pelajar Indonesia terutama bagi mereka yang ingin masuk melalui jalur beasiswa.

Pada saat yang sama, semakin banyak juga lembaga pendidikan Indonesia yang ingin mendapatkan MoU (Memorandum of Understanding) dari universitas yang berdiri sejak tahun 737 M tersebut. Kampus itu berhasil mencetak pakar kelas dunia sepanjang zaman, di antaranya Ibnu Khaldun (1332-1406) dan Abnu Ashur (1879-1973).  

Bagaimana caranya dan langkah-langkahnya bisa masuk ke kampus tersebutdsri jalur beasiswa? Siaran pers pada 5 Oktober 2023 yang dilakukan oleh penasihat PPI Tunisia M. Chudori menjelaskan poin-poin berikut:

Pertama, seleksi beasiswa dilakukan sangat ketat dan melalui tiga tahapan. Sebagai gambaran, dari 1600 orang yang mendaftar, hasilnya setelah diseleksi mmenjadi 42 orang.

BACA JUGA:Beasiswa ke Az-Zaitunah Tunisia, 1.500 Ikut Seleksi, 42 Diterima, Terbanyak dari Pesantren Bina Insan Mulia

BACA JUGA:26 Santri Bina Insan Mulai Cirebon Diterima di Universitas Az-Zaitunah Tunisia, Kampusnya Ibnu Khaldun

Seleksi pertama mencakup kesehatan, motivasi dan visi belajar. Seleksi tahap kedua memfokus pada  kemampuan akademik, khususnya bahasa Arab secara lisan dan tulisan. Seleksi ketiga dari KBRI Tunisia  terkait materi pemahaman kebangsaan yang harus disampaikan ke dalam bahasa Arab.

Kedua, beasiswa secara full diberikan dari kementerian Tunisia untuk beasiswa studi saja, di luar biaya hidup, tempat tinggal, dan keperluan lain. Sebagai gambaran, biaya kuliah di Universitas Az-Zaitunah setahun jika dirupiahkan bisa mencapai Rp 25.000.000.

Ketiga, untuk lembaga pendidikan yang ingin mendapatkan MoU (Memorandum of Understanding) dengan Universitas Az-Zaitunah, maka persyaratan yang harus dipenuhi adalah, lembaga tersebut telah terverifikasi oleh Pemerintah RI, dalam hal ini Kementerian Agama dan Kemendikbud.

Lembaga tersebut juga harus memiliki pemahaman yang tidak bertentangan dengan Pancasila, dan lembaga tersebut telah dinyatakan lulus oleh tim muadalah dari Universitas Az-Zaitunah secara kualitas sistem dan kurikulum.

Dari daftar antrian lembaga pendidikan Indonesia yang mengajukan MoU dengan Universitas Az-Zaitunah, hingga saat ini baru ada 4 lembaga pendidikan yang sudah mendapatkan MoU, yaitu  Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon, Pesantren Daar El Qolam Tangerang, Pesantren Al-Kautsar Cianjur, dan Pesantren Darul Arifin Jambi. 

Hanya pelajar dari keempat tersebut yang dapat melanjutkan studi ke Universitas Az-Zaitunah di luar jalur beasiswa. Tahun ini, Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon menjadi pengirim terbanyak ke Universitas Zaituna Tunisia, dari jalur beasiswa 13 orang dan jalur MOU 13 orang total 26 orang.

Demikian informasi penting dari PPI Tunisia yang bisa dijadikan acuan. PPI Tunisia menaungi 252 anggota yang tengah menyelesaikan program sarjana dari S1, S2, dan S3.

Dengan penambahan kuota beasiswa, dari 30 orang menjadi 42 orang tahun ini, PPI mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada  Zuhairi Misrawi selaku Dubes RI untuk Tunisia atas keberhasilan lobi diplomatiknya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: