JAKARTA, DISWAY.ID – Pierre Andries Tendean atau yang dikenal dengan Pierre Tendean merupakan putra kedua dari tiga bersaudara yang lahir di Jakarta pada 21 Februari 1939.
Pangkat terakhir Tendean di militer sebagai seorang Kapten dan namanya diabadikan di beberapa nama jalan seperti di Manado, Balikpapan, dan kawasan Jakarta Selatan.
Cerita Pierre Tendean selalu menjadi sorotan di tengah peringatan G30S PKI.
Selain kariernya di militer, kisah cinta Pierre Tendean dengan Rukmini yang kandas akibat G30S PKI jelang pernikahan tak luput dari sorotan.
BACA JUGA:Ini Lirik dan Sejarah Singkat Lagu Genjer-genjer, Identik dengan G30S/PKI di Masa Lalu
BACA JUGA:Cuaca DKI Jakarta Hari Ini, 13 September 2022, BMKG Beri Peringatan Cuaca Siang Ini
Pertemuan Pierre Tendean dengan seorang kekasih bernama Rukmini dimulai saat ia mendapatkan tugas di Medan.
Saat itu ia bersama temannya hendak menemui pak Chamim di kediamannya, dan di sana ia juga bertemu dengan Rukmini.
Setelah lulus pendidikan, Letda Pierre Tendean ditugaskan sebagai Komandan Peleton di Batalyon Zeni Tempur 2 Kodam II Bukit Barisan, Medan.
BACA JUGA:Dini Hari, 2 Titik Kebakaran Terjadi di Ibu Kota
Setahun setelah itu, tepatnya tahun 1963, Letda Pierre Tendean mendapatkan kesempatan untuk masuk ke Sekolah Intelijen di Bogor dan menjalankan tugasnya sebagai intelijen di berbagai daerah.
Pada 15 April 1965 Tendean diangkat sebagai ajudan Jenderal A.H Nasution.
Perlu diketahui, bahwa posisi ajudan yang didapatkan tersebut merupakan hasil dari upaya ibunya yang kala itu merasa khawatir akan keselamatan sang anak.
BACA JUGA:Mengenang G30S PKI, Kudeta dalam Satu Malam yang Kelam