“Iya BBM naik kebutuhan pokok juga ikut naik saat ini, sekarang pengeluaran masyarakat juga semakin banyak, dan saya yakin banyak masyarakat lebih memilih kebutuhan yang lain dan mengorbankan kendaraannya untuk mengisi BBM yang lebih terjangkau," ujarnya.
Dia menambahkan, sejak harga BBM naik orderan yang diterima jadi semakin minim.
Menurutnya jika mengisi BBM jenis Pertamax, pendapatannya tidak akan menutupi biaya operasional sehari-hari.
BACA JUGA:2 Alasan SPBU Pertamina Mulai Ditinggalkan, Salah Satunya Kualitas BBM
“Saat ini tarikan turun 30 persen, kalau saya isi Pertamax mungkin tidak menutupi biaya operasional saya. Makanya saya korbankan saat ini saya pilih Pertalite. Meskipun di motor tarikan lebih berat dari sebelum saya isi Pertamax,” ucapnya.
Pertamina Akan Evaluasi Harga BBM
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), Irto Ginting menjelaskan, harga BBM akan terus bergerak mengikuti tren harga rata-rata publikasi minyak yakni Mean of Platts Singapore (MOPS) atau Argus.
"Evaluasi dan penyesuaian harga untuk BBM non subsidi akan terus kami lakukan secara berkala setiap bulannya. Berdasarkan perhitungan, pada periode September lalu untuk produk Gasoline (bensin) yakni Pertamax Series mengalami penyesuaian turun harga," kata Irto dalam keterangan tertulis, Sabtu 1 Oktober 2022.
Pertamina melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) Umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 62 K/12/MEM/2020.
BACA JUGA:Kebijakan Subsidi BBM Diganti dengan Bansos Bentuk Kejahatan Struktural Pemerintah
“Terkait Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum,” terang Pertamina melalui laman resmi.
Tak hanya itu Pertamax Turbo juga ikut turun yang sebelumnya Rp 15.900 menjadi Rp 14.950 per liter.
Harga BBM jenis Pertamax ini mengalami penurunan sebesar Rp 600 sedangkan Pertamax Turbo turun sebesar Rp 950.