"Sepak bola adalah untuk kesenangan bukan ajang pertaruhan nyawa. Saya pikir penundaan akibat insiden ini adalah sesuatu yang normal,” ujar Yusuf.
Tragedi Kanjuruhan tak hanya duka bagi sepakbola Indonesia tapi menjadi duka bagi sepakbola di seluruh dunia.
Sebanyak 130 orang meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan usai laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya.
Pada laga itu, Arema FC kalah melawan rivalnya yakni Persebaya Surabaya dengan skor 2-3.
BACA JUGA:Menang Lawan Guam, Timnas Indonesia U-17 Diperingatkan PSSI Untuk Fokus 3 Laga Berikutnya
Pada saat itu Arema FC menghadapi Persebaya berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu 1 Oktober 2022, Malam hari
Suporter Arema memasuki lapangan karena timnya kalah. Kericuhan tidak terelakkan, selanjutnya aparat menembakkan gas air mata untuk mengendalikan situasi.
Gas air mata itu ditembakkan, penonton panik dan mengalami sesak nafas.