Terkait dengan pengakuannya, penjual dawet Kanjuruhan di buru Polisi untuk melakukan klarifikasi ceritanya tentang tregedi Kanjuhuruan Malang
Irjen Pol Dedi Prasetyo selaku Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan bahwa rekaman suara penjual dawet Kanjuruhan tersebut saat ini sedang didalami oleh tim investigasi Polri.
BACA JUGA:Airlangga Hartarto dan Puan Maharani Bocorkan Strategi Hadapi Pemilu 2024
BACA JUGA:KPK Segera Panggil Kembali 5 Saksi Kasus Lukas Enembe Setelah Sempat Mangkir
Selain itu menurut Irjen Dedi, pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan pada rekaman CCTV yang terdapat di pintu 3 tersebut.
“Rekaman CCTV pintu 3 termasuk yang dianalisa oleh tim Labfor, Inafis dan penyidik,” jelasnya.
Dalam rekaman yang tersebar, suara ibu-ibu penjuar dawet tersebut mengaku bahwa dia melihat peristiwa yang terjadi di pintu 3.
Menurut pengakuannya, saat itu ada seorang anak yang terjepit keluat pintu 3, dan seorang Polisi bernama pak Arip yang melakukan pertolongan terhadap anak tersebut.
BACA JUGA:8 Desa di Ponorogo Terendam Banjir, Derasnya Air Putus Jembatan Desa
BACA JUGA:Mirip Tragedi Kanjuruhan, Suporter Sepak Bola di Argentina Tewas Akibat Gas Air Mata
“Anak itu ditolong oleh Polisi, pak Arip namanya, orang Batu, Polisi Batu. Si pak Arip ini nolong tapi dipukuli kepalanya dan kemudia saya selamatkan ke dalam warung dawet,” ungkap suara tersebut.
Akan tetapi yang membuat netizen meradang karena tukang dawet tersebut mengatakan bahwa, pihak yang melakukan pemukulan terhadap Polisi tersebut dalam kondisi mabuk minuman.
Selain itu juga mengatakan bahwa banyak penonton yang datang meminum mimuman keras dan dalam kondisi mabuk.
BACA JUGA:Airlangga Hartarto dan Puan Maharani Jalan Santai di Monas, Buka Pintu Koalisi Pemilu 2024
“Polisi membawa anak itu, menolong anak itu, tapi suporte wes ngombe kabeh (sudah minum semua), yang meninggal itu banyak yang berbau alcohol,” tambahnya.