JAKARTA, DISWAY.ID - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menargetkan proyek Refused Derived Fuel (RDF) Plant akan mulai beroperasi pada awal tahun 2023.
"Kita berharap bisa tuntas akhir tahun dan lalu Januari, Maret itu mulai pemanfaatan pembelajaran," ujar Anies Baswedan di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 10 Oktober 2022.
Adapun rencananya, alat-alat proyek RDF Plant akan tiba di TPST Bantargebang pada akhir bulan Oktober 2022 dan ditargetkan pembangunannya itu bisa diselesaikan pada Desember 2022.
"Insya Allah akhir bulan ini seluruh alat-alat sudah masuk, Desember conditioning," ucapnya.
Lebih lanjut, Anies menjelaskan bahwa projek RDF ini sudah lama direncanakan oleh pihaknya.
Akan tetapi rencana itu tertunda saat memasuki masa pandemi lantaran anggarannya dialihkan untuk dilakukan penanganan.
"Ini adalah salah satu projek yang sesungguhnya sudah dirancang tetapi ketika kita memasuki masa pandemi, harus dilakukan penggeseran anggaran untuk penanganan," jelasnya.
Hal senada juga dikatakan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Asep Kuswanto. Ia mengatakan bahwa nantinya, yaitu bulan Januari 2023, pihaknya akan mulai menjual RDF.
"Mudah-mudahan nanti bulan November Desember kita bisa conditioning dan mulai running wellnya di Januari 2023," ujar Asep.
"Kita akan mulai menjual RDF itu di Januari 2023 setelah fasilitas ini memang bisa running well," tambahnya.
BACA JUGA:Rizky Billar Dapat Peringatan Keras dari Polri, Jika Mangkir Lagi Ancamannya Tak Main-main
Diketahui, Anies Baswedan baru saja melakukan soft openning Fasilitas Pengolahan Sampah Landfill Mining (LM) dan Refused Derived Fuel (RDF) Plant.
ini merupakan fasilitas RDF terbesar di Indonesia yang mana per harinya itu bisa mengolah sampah hingga 3.000 ton.
Setelah diolah menjadi RDF, nantinya hasil tersebut bisa langsung dimanfaatkan menjadi Energi Baru Terbaru (EBT).