JAKARTA, DISWAY.ID - Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi menyatakan, bahwa kenaikan harga beras sudah tidak bisa dihindari.
Sebab, ada beberapa kenaikan harga, seperti harga pupuk hingga biaya distribusi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Jadi memang tidak bisa dihindari kenaikan harga (Beras)," kata Arif, di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, ditulis Selasa 11 Oktober 2022.
BACA JUGA:Heru Budi Hartono Ditunjuk Sebagai Pejabat Gubernur DKI, Riza Patria Komentar Begini
Kendati harga beras naik, kata Arief, kebutuhan daya beli masyarakat akan beras tetap tinggi.
"Ketersedian Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) hanya 30 hingga 40 ribu ton, bulan lalu sudah terdistribusi sebanyak ribu ton," sebutnya.
Arief menuturkan, saat ini Bulog membeli beras langsung ke para petani yang seharusnya menyerap Rp 8.300 per kg, per hari ini dinaikkan menjadi Rp 8.800 per kg, sementara untuk stok Bulog hari ini sekitar 800 ribu ton.
"Tetapi Bulog menyerap sesuai sama harga yang kita tentukan bersama-sama," ujarnya.
BACA JUGA:Harga Daging Sapi Diklaim Stabil Rp 133.670 per Kg Jelang Akhir Tahun
Arief menambahkan, pihaknya tidak akan tinggal diam untuk memenuhi stok beras dan target bulog sampai akhir tahun sebesar 1,2 juta ton.
"Jadi nanti berapapun yang diminta kita harus penuhi. jadi tadi ada permintaan 3.000 ton dari teman teman pedagang," pungkasnya.