JAKARTA, DISWAY.ID - Obat Parasetamol yang mengandung etilon-glikol atau di-etilen-glikol ditengarai sebagai satu dari beberapa penyebab terjadinya gangguan fungsi ginjal akut pada anak-anak.
Dari hasil sementara, sebanyak 15 dari 18 obat sirop yang diuji positif mengandung etilen glikol.
Mengutip laman NCBI, etilen glikol (C2H6O2) adalah 'alkohol beracun' yang digunakan oleh banyak industri rumah tangga.
Istilah 'alkohol beracun' sendiri merujuk pada beberapa jenis alkohol seperti metanol dan isopropil alkohol.
Etilen glikol sendiri merupakan cairan tidak berwarna yang memberikan rasa manis.
Namun, terkadang kandungan satu ini juga kerap digunakan sebagai bahan pelarut.
Jauh dari kasus ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menegaskan bahwa etilen glikol memberikan efek racun pada manusia saat dikonsumsi.
Adapun beberapa gejala yang umum diperlihatkan di antaranya: sakit perut, muntah, diare, sulit buang air kecil, sakit kepala, perubahan kondisi mental, cedera ginjal akut.
Masyarakat tentu perlu tahu apa itu etilen glikol dalam sirup obat dan apa yang membuatnya berbahaya.
Mengutip Science Direct, etilen glikol dimetabolisme oleh alkohol dan aldehida dehidrogenase untuk menghasilkan metabolit beracun.
dokter penyakit dalam, dr. Andi Khoemini Takdir Haruni, Sp.PD menyampaikan kepada masyarakat untuk menghindari obat parasetamol berbahan EG (Etilen-Glikol) atau DEG (Di-Etilen-Glikol).
Informasi tersebut disampaikannya melalu akun Twitter miliknya, @dr_koko28 pada Selasa 18 Oktober 2022.
"Untuk sementara waktu teman2 mohon hindari pemakaian obat sirup parasetamol. Apalagi yang mengandung etilon-glikol dan atau di-etilen-glikol," tulis Andi dalam twitnya.
Menurut dr. Andi, bahan tersebut sudah menjadi perhatian setelah adanya kasus gagal ginjal pada anak-anak di Gambia setelah konsumsi obat terkontaminan EG dan DEG.