Keluarga SIGAP Dorong Perubahan Perilaku, Lindungi Anak dari Serangan Penyakit

Keluarga SIGAP Dorong Perubahan Perilaku, Lindungi Anak dari Serangan Penyakit

Keluarga SIGAP Dorong Perubahan Perilaku, Lindungi Anak dari Serangan Penyakit-Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Penyakit yang dapat dicegah seperti pneumonia dan diare masih menjadi penyebab utama kematian anak di Indonesia.

Diperparah dengan berbagai hambatan seperti terbatasnya akses terhadap informasi kesehatan dan kepercayaan budaya yang sudah mengakar. 

BACA JUGA:Kemenkes Ungkap Alasan PPDS Penyakit Dalam Unsrat Masih Dibekukan

BACA JUGA:10 Wanita dan 4 Pria Joki Prostitusi Diamankan Tim Gabungan di Bekasi, Polisi: Penyakit Masyarakat!

Banyak keluarga, terutama di daerah pedesaan, kesulitan untuk menerapkan perilaku kesehatan preventif yang dapat menyelamatkan nyawa. 

Untuk mengatasi tantangan ini, Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI), Unilever, dan The Power of Nutrition bekerja sama melalui Program Keluarga SIGAP (Keluarga Siaga Dukung Kesehatan, Siap Hadapi Masa Depan).

Didukung oleh berbagai Kementerian, termasuk Kementerian Kesehatan, BKKBN, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, dan Kementerian Pembangunan Desa dan Daerah Tertinggal, program ini berfokus pada pengembangan perilaku kesehatan yang bersifat preventif. 

BACA JUGA:Pafi Ogan Komering ilir Menyediakan Obat Kesehatan Segala Jenis Penyakit Lengkap

BACA JUGA:KLB Penyakit Infeksi di Sekolah Meningkat, IDAI Ingatkan Vaksinasi

Fase percontohan program ini, yang dilakukan dari Januari hingga Juni 2024, menargetkan keluarga dengan anak-anak berusia 0-24 bulan di Bogor, Jawa Barat, dan Banjar, Kalimantan Selatan, daerah-daerah di mana akses layanan kesehatan sering kali terbatas.

Evaluasi akhir menunjukkan hasil yang luar biasa. Cakupan vaksin PCV1, yang sangat penting untuk mencegah pneumonia, meningkat lebih dari dua kali lipat, meningkat dari 28% pada data awal menjadi 64% pada kelompok intervensi. 

Demikian pula, praktik cuci tangan pakai sabun (CTPS) sebelum memberi makan anak mengalami peningkatan 1,5 kali lipat, meningkat dari 50% menjadi 81%, yang menunjukkan dampak signifikan dari program ini dalam meningkatkan perilaku kesehatan.

BACA JUGA:Idap Penyakit Langka, Inul Daratista Dilarang Pegang Ponsel Hingga Minum Kopi oleh Dokter

BACA JUGA:Fomo Cokelat Dubai Malah Kena Penyakit Kronis, Gula Tersembunyi Picu Diabetes

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads