Maka dari itu, Rudolf setelahnya mengalihkan target pembunuhannya langsung ke korban bernama Icha.
Alasan Rudolf lebih memilih Icha sebagai korban yang akan dibunuhnya daripada S, karena berdasarkan pada kedekatan pelaku dengan korban.
"Pelaku cukup tahu bagaimana Saudari I karena mereka pernah satu rekan komunitas dan pernah melakukan siaran bareng," tegas Indrawienny Panjiyoga.
"Lalu pelaku tahu Saudari I kalau pelaku mengajak podcast pasti Saudari I akan mengiyakan," tuturnya menambahkan. muan itu setelah melihat media sosial dari para korbannya, ketiganya kedapatan sedang merayakan hari raya Natal bersamaan.
"Pelaku (Rudolf) melihat media sosial dan lihat foto-foto di media sosial bahwa calon korban atas nama H, I, dan S masih bersama saat merayakan Natal ataupun kegiatan-kegiatan lain secara bersama," tukasnya.
"Pelaku merasa lebih sakit hati lagi dan berniat menghabisi ketiganya," ucap Hengki menambahkan.
BACA JUGA:HSN 2022, Kapolres Keliling Tawarkan Santri Ikut Rekrutmen Polri 2023 Lulusan Pondok Pesantren
Dikonfirmasi oleh Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga, awalnya Rudolf menargetkan H sebagai korban yang pertama yang akan ia bunuh.
Rudolf awalnya menghubungi adik H dan mengatakan bahwa dirinya ingin memberikan 'kejutan' ke sang kakak. Namun, rencananya tak digubris oleh adik H..
"Pelaku pertama kali menargetkan calon korban bernama H, lalu pada saat itu pelaku mencoba menghubungi adik korban," ujar AKBP Indrawienny.
"Kemudian pelaku bilang ke adik calon korban ini bahwa pelaku akan memberikan surprise kepada calon korban," sambungnya.
Maka dari itu, Rudolf setelahnya mengalihkan target pembunuhannya langsung ke korban bernama Icha.
Alasan Rudolf lebih memilih Icha sebagai korban yang akan dibunuhnya daripada S, karena berdasarkan pada kedekatan pelaku dengan korban.
"Pelaku cukup tahu bagaimana Saudari I karena mereka pernah satu rekan komunitas dan pernah melakukan siaran bareng," tegas Indrawienny Panjiyoga.