BOGOR, DISWAY.ID - Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional Indonesia yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo, dan Katadata Insight Center pada tahun 2021, disebutkan bahwa Indonesia masih berada dalam kategori sedang dengan angka 3.49 dari 5,00.
Berdasarkan data tersebut, literasi digital sangat diperlukan bagi masyarakat. Dengan pengetahuan dan kemampuan literasi digital yang baik, setiap orang akan lebih kritis terhadap penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Merujuk hal tersebut, maka Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bekerja sama dalam menyelenggarakan kegiatan literasi digital sektor pemerintahan untuk Widyaiswara PPSDM Regional Kementerian Dalam Negeri di Kabupaten Bogor.
BACA JUGA:Didukung Google, Tular Nalar Gelar Pelatihan Literasi Digital untuk Lansia
Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2022 di Hotel Harris, Sentul, Kabupaten Bogor dan diselenggarakan secara tatap muka dengan dihadiri oleh 30 peserta yang berasal dari empat regional berbeda.
Kegiatan literasi digital di sektor pemerintahan merupakan salah satu inisiasi Kemenkominfo dalam mempercepat transformasi digital di Indonesia. Kegiatan ini dibuka oleh Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto.
Dalam sambutannya turut menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bukti bahwa kerja sama antara Kemenkominfo dan Kemendagri sudah sampai pada titik yang lebih masif. “Boleh dikatakan tahun depan kita akan masuk ke tahun politik dan ASN punya tugas penting," ujarnya.
ASN lanjut dia, harus netral, tidak boleh terseret ke kiri-kanan agar suasana pemilu tidak memanas. Netralitas ASN sangat penting, kita harus mengisi media sosial dengan konten yang menyejukkan karena media sosial biasanya menjadi tempat munculnya konflik horizontal.
BACA JUGA:Gelar Program GNLD, Kominfo Ingin Masyarakat Pahami 4 Pilar Literasi Digital
"Teknologi informasi internet saat ini memang bisa dilihat dari perkembangan tools, tetapi kita sebagai manusia di belakang layar sebenarnya menjadi sosok yang bisa mengatur dunia digital menjadi lebih positif. Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat dimanfaatkan secara maksimal dan dapat dijalankan manfaatnya pada pelatihan regional masing-masing,” jelasnya.
Kepala BPSDM Kemendagri, Dr. Sugeng Hariyono turut menyampaikan bahwa ASN memiliki kesempatan dan hak untuk dikembangkan kompetensinya.
“Kita ada target 50 juta masyarakat terliterasi digital pada tahun 2024. Saya yakin kita tidak bicara hanya sekedar kuantitas, tapi yang terpenting adalah kualitas. Oleh karena itu, pelatihan tidak hanya sekedar mengarah pada target peserta," ujarnya.
Namun, yang jauh lebih penting adalah menitik beratkan pada hasilnya. Nah, tahun ini suasana politik mulai hangat, oleh karena itu forum kali ini sangat strategis bagi para calon mentor untuk memikirkan strategi guna melakukan literasi, yang mana masyarakat perlu memahami empat pilar literasi digital.
BACA JUGA:Najwa Shihab Ungkap Ancaman Baru Demokrasi di Era Digital, ‘Kill The Messenger’