JAKARTA, DISWAY.ID - Tingkah Massimiliano Allegri terus disorot. Allenatore Juventus itu kerap mengeluarkan pernyataan yang kadang sulit dicerna otak.
Allegri menyebut Juventus belum gagal. Bahkan Juventus sedang membangun skuad tim yang lebih sempurna dibandingkan 10 tahun kejayaan 'Si Nyonya Tua' dalam persaingan sepak bola di Italia khususnya di europa.
"Saya tidak menganggap ini kegagalan," kata Allegri yang bersikeras setelah timnya tersingkir dari Liga Champions, Rabu 26 oktober 2022 di Lisbon.
Ya, Pola pikir Allegri sungguh sulit dipahami. Ia tak merasa gagal meski Bianconeri tersingkir memalukan dari Liga Champions musim ini atas Benfica.
BACA JUGA:Mikel Arteta Optimis Juara Grup Demi Hindari Barcelona Hingga Juventus
BACA JUGA:Inter Menang, Barcelona Terlempar dari Liga Champions, Masih Ada Harapan Liga Liga Europa
Sebelum kekalahan fatal 4-3 di Benfica, Juve belum pernah kebobolan tiga gol di babak pertama dalam pertandingan di Liga Champions.
Mereka juga tersingkir di fase grup untuk pertama kalinya sejak 2013-14, setelah hanya meraih tiga poin (satu kemenangan, melawan Maccabi Haifa) dari lima pertandingan ini rekor terburuk mereka pada tahap awal turnamen ini.
Pada 2017, Juventus mencapai final kedua dalam tiga musim. Tahun berikutnya, mereka tersingkir di perempat-final oleh Ajax.
Kemudian tiga musim beruntun mereka kandas di babak 16 besar, dari Lyon, Porto dan Villarreal, sebelum disusul dengan bencana terbaru di Lisbon.
BACA JUGA:8 Tim Gagal Lolos ke 16 Besar Liga Champions, Juventus Pindah ke Liga Malam Jumat
Itu jelas-jelas merupakan pencapaian yang memalukan. Jangan terkecoh dengan apa yang disebut oleh Gazzetta dello Sport sebagai "pembohong" jika melihat skor akhirnya.
Menanggapi hal ini, CEO Juventus Maurizio Arrivabene memberikan komentar yang cukup menohok di Sport Mediaset.
"Kami tidak melakukan penerbangan tiga jam ke sini hanya untuk bercanda. Namun penampilan babak pertama Juventus seperti lawak, pertahanan tim begitu konyol," timpalnya.
Arrivabene telah mendesak para pemain untuk membuktikan bahwa mereka pantas mengenakan jersey Juventus namun begitu banyak pemain senior tidak menggambarkan semangat itu.