Perhelatan besar itu tinggal menghitung hari: G20 di Bali. Tinggal Selasa depan, 15 November 2022.
Lokasi G20 Anda sudah tahu : di Nusa Dua. Di The Apurva Kempinski. Hotel baru, besar dan punya kolam panjang menuju pantai. Saya pernah bermalam di situ saat peresmiannya: 4 tahun lalu. Itulah hotel milik bersama grup Djarum dan Mie Sedap. Dua grup usaha ini memang besanan. Ternyata KTT G20 inti bukan di BNDCC, gedung konvensi milik anak perusahaan grup Kompas Gramedia: PT. Diandra. Semula saya kira semua acara dipusatkan di BNDCC. Itulah satu-satunya gedung yang memenuhi syarat untuk acara sebesar G20 di Bali. Ternyata kini sudah ada The Apurva, Kempinski. Tapi beberapa acara rangkaian G20 memang di BNDCC. Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC),meski sangat besar, hanya jadi pendukung. Luas ruangannya lebih 5000 m2. Lobinya lapang. Fasilitas pendukungnya banyak dan lengkap. Tinggi plafonnya 9 meter. Terasa seperti di bawah langit. Acara besar pertama di gedung ini adalah KTT APEC 2013. Dan memang, pembangunan gedung itu dikebut harus selesai sebelum KTT APEC dimulai. Saya ikut meninjau persiapan APEC waktu itu: hanya 14 bulan masa pembangunannya. Kini Diandra sudah menjadi perusahaan publik. Grup Kompas masih menjadi pemegang saham mayoritas tapi sudah ada beberapa pemegang saham perorangan lainnya. Lalu ada saham publik yang membeli lewat pasar modal. Menurut sumber Disway , BNDCC dianggap salah satu anak perusahaan di grup Kompas yang sukses. Karena itu dibangun lagi gedung Convention yang lebih besar di dekat BSD, Tangerang. Dibangun juga yang lebih kecil di Gramedia Surabaya. Sayang sekali kalau Vladimir Putin, Presiden Rusia itu, tidak hadir dan tidak boleh hadir di Bali. Padahal bisa jadi ia sendiri ingin sekali hadir. Ingin bernostalgia. Putin hadir di KTT APEC 2013. Bahkan, hari itu, Putin berulang tahun di Bali. Tepat sekali pelaksanaan KTT APEC waktu itu bersamaan dengan tanggal ulang tahunnya: ke 61. Putin tiba di Bali dengan pesawat khusus Ilyushin IL-96.Jimmy Marta Teruslah belajar Kate. Kelak Indonesia pun tidak peduli kucingnya hitam atau putih. Ada jejak yang bisa dinapak tilasi. Yap Thiam Hien dan Albertina Ho.
hoki wjy bagi saya apa yg dilakukan Kate hanya sia sia dan tdk berguna bukankah sudah ada contoh bapakmu yg galak tapi sekarang menjadi tdk berdaya dan tengoklah adakah yg mau membantunya sekarang? dan apa yg dilakukan Kate justru akan membuatnya akan menghadapi banyak kesulitan yg bertubi tubi di hadapannya kelak apalagi hanya bocah cilik yg belum punya pengalaman apa2 dia pikir dengan berteriak teriak para penguasa akan takut padanya wkkkk mimpilah. orang miskin janganlah melawan orang kaya dan orang kaya janganlah melawan para penguasa.
Nimas Ketika seorang teman bertanya kepadaku, siapa lelaki yg paling kamu idolakan dan orang yg memberimu inspirasi, aku jawab dengan lantang AYAHKU. Ayahku bukan pemilik perusahaan besar bukan pula pejabat tinggi dg seabrek penghargaan. Ayahku sosok sederhana yg selalu ada untukku, ucapannya meneduhkan, nasehatnya menyejukkan...
Sama Konomaharu Apapun yang di lakukan bocil ini, terkait kasus yang sedang di hadapi. Setidaknya masih terhormat dari pada apa yang di lakukan buzzer. Secara umum, permainan Pak Lim memang begitu bar-bar. Seperti bermain SMG di map Alcatraz. Harusnya sebelum bermain bar-bar, komunikasikan dulu secara langsung, dan menyeluruh ke beberapa level lapisan masyarakat. Bahasa marketingnya, engentmen kalau tidak salah. Tujuannya untuk menambah tenaga jika terjadi apa-apa. Dahlan Iskan saja tidak berani nembak Pak Kumis yang di BPK, apalagi nyenggol-nyenggol 9 Naga. Nyindir Goto saja beraninya cuma lewat profil greenhope di wolrd economic forum, yang di jajaran pengurus nggak ada nama Dahlan Iskannya. Itupun bahasa yang di gunakan sangat halus. Seperti bukan sindiran. "Kalau saya terjemahkan. Perusahaan aneh saja di tembak dana. Masa ini enggak". Sekarang balik ke kasus ini. Ada bocil. Yang harusnya. Tugas utamanya belajar. Juga mengamankan diri. Tapi karena "tanda kutip", memperjuangkan sesuatu. Akhirnya bocil ini maju. Nha siapa yang salah?. Apakah Anies Baswedan.
AnalisAsalAsalan @JK Tolong sampaikan kritik saya ke Pak Pry, "Pak Pry cemen. Ga bisa login aja koar-koar diblokir. Playing victim."
AnalisAsalAsalan @EVMF Sampean ini nggondokan, ngambekan ternyata... Seharusnya tanya dulu di forum Disway ini, jangan langsung mengambil kesimpulan. Kalau ga ngerti IT, tanya sama orang IT. Saya bertahun-tahun di bidang IT, tahulah kualitas Admin Disway. Mereka belum levelnya blokir-memblokir. Hahahahaha.
Mahmud Al Mustasyar Presiden Korsel minta maaf atas tragedi Itaewon. Kalau peristiwa Kanjuruan cukup Kapolres saja.
Leong putu Tips simpel : Pernahkah Anda menerima ancaman seperti berikut ini dari istri? " Pa...kalau hari ini Papa pulang larut malam lagi, Aku akan kunci pintunya, Papa tidur luar saja". Pernah ? Lalu bagaimana mengatasinya ? Santai saja. Berikut tipsnya akan saya bagi : Jika kejadian seperti di atas menimpa Anda, anda santai saja. Anda cukup merubah posisi MCB di meter listrik rumah anda, dari On menjadi Off, lalu tunggu beberapa saat. Pintu akan segera terbuka. Kalau tidak berhasil ada baiknya anda minta maaf dan turuti perintah istri. ----sekian----
Leong putu Saya kalau sampai diblokir Disway, saya akan nyantai saja. No réken Not worry. Saya akan bingung kalau diblokir istri, apalagi sampai gak bisa login. Weeeeh...bisa gelap dunia terasa. Xixixixi.....
Pryadi Satriana Hmm..., terima kasih buat Pak Johannes Kitono, Bung Amat Kasela, Pak Liang YangAn, Pak Chei Samen, dan Kang Sabarikhlas dll. Tabik. Jangan sekali-kali 'menantang hukum' - bersikap 'berani mati' tak takut dipermasalahkan secara hukum - kalau memang 'tidak bersih' secara hukum! Sekeras apa pun Anda bicara, kalau memang 'bersih secara hukum', Anda tidak akan bisa dipermasalahkan secara hukum! Kalau ndhak, itu konyol! Seperti yg dilakukan Alvin. Konyol! Sbg 'lawyer', logika Alvin 'melompat-lompat', 'bermain-main dg asumsi' dan bias thd fakta. Saya pernah kritik Alvin di Disway. Jika cara berpikir Alvin yg 'melompat-lompat' dan sembrono, mendasarkan pada asumsi dan bukan bukti - contohnya tuduhannya tentang Sambo & Listyo Sigit - tidak segera diperbaiki, Alvin hanya akan terkenal - terkenal 'banyak bacot' kayak Sugik Nur - tapi tidak akan pernah sukses sbg 'lawyer'! Anaknya ikut2 papanya: berani, 'banyak bacot', dan konyol. Nasibnya - jika sikap, bicara, dan cara berpikirnya ngikuti papanya - ndhak akan jauh dari papanya. Ngikuti orang konyol akan jadi konyol juga. Lebih konyol lagi Dahlan Iskan, anak yg secara hukum belum dewasa, secara psikologis labil & sdg mencari identitas, telah diperlakukan spt seorang mahasiswa hukum atau lulusan fakultas hukum. Itu tidak memberikan semangat bagi Kate, malah menjerumuskan! Semoga Pak Dahlan Iskan segera menyadari kekonyolannya & memberikan nasihat atau pun masukan kepada Kate agar bisa belajar dari kesalahan papanya. Salam. Rahayu.
Bambang Nursusanto Hmm...anak yang luar biasa...nampak cerdas dan berani...namun keberaniannya perlu dibarengi dengan nalar dan nurani ... perlu belajar lebih banyak.... "terus belajar dan hati hati, nanti akan banyak yang membutuhkan bantuanmu Nak" #salam
Liam Then Aura dewasa kate di foto artikel sangat kuat! Tapi pernak-pernik Marvel di sekelilingnya, menunjukan hal sebaliknya. Romantisme membela kebenaran, mendobrak semua ketidakadilan dalam cerita fantasi selalu berakhir happy ending, dengan immortal hero sebagai pemenangnya. Di dunia nyata tidak begitu. Endingnya bisa menggantung. Terkunci. Habis banyak. Habis waktu. Hukum manusia di dunia nyata sangat kompleks. Membela kebenaran dengan cara yang "dianggap benar" Membela kebenaran dimata hukum dengan cara melanggar hukum. Melanggar hukum dengan dalih membela kebenaran. Menggunakan hukum untuk membela ketidakbenaran. Entah, mana yang benar. Semoga Kate tambah dewasa, paham, dan mahir akan tata cara hukum di Indonesia. Semoga juga jika dewasa nanti, Kate akan lebih terbuka matanya, Patung superhero asing itu tidak "cool" . Itu bukti kate sudah termakan cuci otak konsumerisme ala Amerika. Ah, saya juga sama, dulu seumuran Kate, tak mampu beli patungnya, poster gede saya tempel di dinding kamar. Tapi paling tidak rasa lokal pajangan kamar saya masih ada bau-bau lokalnya, dengan deretan serial Wiro Sableng 212, oleh Bastian Tito. Murah dan terjangkau soalnya. Soal 212 itu ada filosofinya di jelaskan didalam salah satu buku Wiro. Tapi saya sudah lupa.