JAKARTA, DISWAY.ID - Ulama Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha mengaku sangat kagum dengan sosok presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Gus Baha mengatakan bahwa dirinya mengagumi Gus Dur dari segi fikih yang di dalaminya.
Terlebih sikap Gus Dur ketika dirinya lengser dari kursi jabatan presiden, lebih memilih mengalh daripada harus ada darah yang bertumpah ruah.
BACA JUGA:Kasus Pencabulan Santriwati Marak di Pesantren, Gus Baha: Itu Bagus, Maksudnya?
BACA JUGA:Perdebatan, Nabi yang Dikurbankan Sebenarnya Ismail Atau Ishak? Begini Pendapat Gus Baha
"Saya akan mengagumi Gus Dur dari segi fikih," kata Gus Baha, seperti dikutip Disway.id dari kanal YouTube NU Online pada Rabu, 9 November 2022.
"Ketika Gus Dur dilengserkan dari presiden yang paling saya kenang dan para ulama mengenang, mungkin seluruh dunia mengenang adalah keberhasilan Gus Dur mengelola konflik itu tidak memicu pertumpahan darah," sambungnya.
Dengan sikap luar biasa yang pernah ditunjukkan oleh Gus Dur itu, Gus Baha sampai berharap supaya presiden keempat RI itu mendapat pengampunan dari Tuhan yang Maha Esa.
"Itu satu prestasi yang Insha Allah jadi amal beliau, semoga mendapat ridho-NYA Allah SWT," papar Gus Baha.
BACA JUGA:Gus Baha: Syariat Kurban Urunan Iduladha Kuncinya Iklas Gitu Aja Repot
BACA JUGA:Ustaz Yusuf Mansur Janji Perbaiki Diri, Bakal Ambil Contoh dari Gus Baha Hingga Ustaz Adi Hidayat
"Karena yang paling dihindari oleh Islam, sebisa mungkin adalah jangan ada darah menetes apalagi hanya demi kekuasaan," tambah dia.
Gus Baha menjelaskan bahwa Islam sudah sejak dulu mengajarkan untuk tidak boleh adanya darah yang menetes satu pun, apalagi hanya demi kekuasaan.
Lebih lanjut, Rasulullah disebut pernah memberi contoh cara cinta akan damai saat berupaya berdamai dalam sebuah perjanjian hudaibiyah.
Pada saat dulu, Suhail bin Amr menerangkan sejumlah poin yang jelas merugikan Rasulallah. Namun, nabi tetap menerima poin tersebut.