BACA JUGA:Erick Tohir Datang Ke Rakernas PUAN, Kode Jadi Cawapres Usungan PAN?
Maka dari itu Hendra disebut telah menegaskan apa yang diucapkan Ismail Bolong adalah fitnah semata.
"Saya hanya tanya sama Pak Hendra apakah benar Anda menekan Ismail Bolong untuk membuat testimoni seperti itu. Dia bilang nggak kenal, itu fitnah," pungkas Henry.
Sebelumnya, Anggota Komisi III DPR RI, Santoso meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar menindaklanjuti dan mengusut tuntas fakta sesungguhnya seputar pernyataan Ismail Bolong.
Menurutnya, ada kejanggalan dari pernyataan Ismail Bolong yang mulanya mengaku sempat menyetor uang hingga Rp6 miliar dari hasil kegiatan tambang ilegal kepada Kabareskrim Komjen Agus Andrianto.
BACA JUGA:Rakernas PUAN: Bahas Kesetaraan Gender di Dalam Parpol dan Memenangkan Pilpres Hingga Pilkada
BACA JUGA:KPK Periksa 7 Saksi Kasus Dugaan Suap Hakim Agung Sudrajad Dimyati
Namun, baru-baru ini Ismail Bolong justru kemudian meralat pernyataa itu secara resmi di publik. Hal itu terkesan ada ketidakkompakan di tubuh Korps Bhayangkara.
"Kapolri jangan diam atas kasus ini, kasus ini harus diusut agar apa yang terjadi sesungguhnya dapat diungkap secara transparan dan akuntabel," kata Santoso kepada wartawan, Senin 7 November 2022.
Menurut Santoso, kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J yang menyeret nama mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo telah membuka kotak pandora yang terkubur rapi selama ini.
"Seperti peribahasa bahwa serapat-rapatnya bangkai ditutup baunya akan tercium juga," ujarnya.
BACA JUGA:Enaknya Jadi Mantu Presiden, Jalanan Depan Rumah Erina Gudono Langsung Diaspal
Sejak terungkapnya kasus tersebut, babak demi babak perilaku menyimpang oknum anggota Polri mulai dari pangkat rendah hingga tinggi mulai terkuak saat ini
Menurut politikus Partai Demokrat itu, rangkaian peristiwa itu harus dilihat sebagai akibat gaya hidup mewah anggota Polri, bukan sekadar persaingan di internal Polri.